M O D U L
Nama Modul : Pelatihan ”Kader UKGMD”
Nomor Modul : 1
Pokok Bahasan : Kesehatan gigi dan mulut
Sub
Pokok Bahasan : Bagian, bentuk dan
fungsi gigi, masa pertumbuhan gigi
Tujuan Instruksional :
TIU : Meningkatkan
pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan
mulut serta dapat menyampaikan kepada masyarakat Di Desa Pauh Kurai Taji
TIK :
- Peserta
latihan memahami bagian bagian gigi
- Peserta
latihan memahami macam bentuk dan fungsi gigi
- Peserta
latihan memahami tentang masa pertumbuhan gigi
- Peserta
latihan memahami materi yang diberikan serta dapat menyampaikannya kepada
orang lain
Waktu : 45 menit X 7
pertemuan, praktek = 60 menit
7 Teori + 4
praktek = 11 JPL
Metode : Curah Pendapat, ceramah, tanya
jawab, dan diskusi, Praktek
Media : Buku materi
pelatihan tentang kesehatan gigi dan mulut
Laptop, LCD, model penampang gigi, Model rahang
Proses belajar mengajar :
- Perkenalan
- Pelatih menjelaskan tujuan modul sesuai pokok dan sub
pokok bahasan yang akan disajikan
- Pelatih
dengan curah pendapat, pelatih meminta peserta mengemukakan :
a. Bagian Gigi
b. Bentuk dan Fungsi Gigi
c. Masa Pertumbuhan Gigi
- Pelatih
menyajikan dan menjelaskan materi secara singkat tentang :
a. Bagian Gigi
b. Bentuk dan Fungsi Gigi
c. Masa Pertumbuhan Gigi
- Pelatih
menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan
- Pelatih
menjelaskan kembali hal-hal yang masih belum dimengerti peserta
MATERI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
A.
RONGGA MULUT
Gigi
Lidah
Gusi |
Bibir |
|
Gambar 1. Penampang rongga
mulut.
Rongga mulut dibentuk oleh 2 rahang, yaitu rahang atas
dan rahang bawah. Bila seseorang membuka mulut maka akan terlihat bagian-bagian
rongga mulut, yaitu :
1.
Bibir
Bibir ialah bagian dari rongga mulut yang tampak dari
luar, terdiri dari bibir atas dan bibir bawah.
Fungsi dari bibir antara lain:
a.
Menjaga makanan dan
minuman agar TIdak sampai tercecer keluar mulut.
b.
Merasakan panas dan
dinginnya makanan/minuman.
c.
Membantu kita dalam
berbicara.
d.
Membentuk mimik dan
kecanTIkan wajah.
Jaringan lunak disekitar mahkota gigi disebut gusi, gusi
termasuk alat penyangga gigi. Pada umumnya gusi berwarna merah muda, akan
tetapi ada pula gusi yang berwarna kehitam-hitaman atau kecoklat-coklatan, ini
disebabkan karena adanya zat pigmen didalam gusi itu.
Fungsi gusi adalah untuk melindungi serat-serat halus
yang mengikat akar gigi kepada tulang rahang.
2.
Lidah
Lidah terdiri dari otot-otot yang dilapisi oleh selaput lendir.
Otot-otot tersebut dapat digerak-gerakkan. Fungsi utama lidah adalah sebagai
alat perasa serta pengecap makanan, untuk menjilat, berbicara, pengecap
makanan, selain itu juga dapat membantu menelan.
3.
Gigi geligi
Gigi geligi terdapat pada rahang atas dan rahang bawah,
Gigi terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1.
Mahkota gigi yaitu
bagian gigi yang tampak dalam rongga mulut
1.
Akar gigi yaitu
bagian gigi yang tertanam di tulang rahang,
bagian ini tertutup oleh gusi.
4.
Jaringan lunak lainnya.
Yang dimaksud dengan jaringan ini adalah
seluruh jaringan lunak melipuTI bagian pipi, bibir, langit-langit dan jaringan
lunak dibawah lidah.
Pada jaringan lunak ini banyak kelenjar yang
menghasilkan air liur/ ludah. Kelenjar ludah yang utama terdapat di jaringan
lunak bagian pipi pada rahang atas kiri dan kanan masing -masing satu buah dan
dibawah lidah.
Fungsi ludah/saliva adalah untuk :
1.
Melindungi semua
jaringan mulut, karena mengandung zat yang dapat mencegah terjadinya infeksi.
2.
Bahan pelicin
sehingga makanan mudah- ditelan dan melancarkan pergeseran antara bibir, pipi
dan lidah.
3.
Mengandung bahan
untuk mencerna makanan.
B.
PENGETAHUAN TENTANG GIGI
1.
Fungsi Gigi
Gigi berfungsi untuk :
a.
Mengunyah Makanan.
Makanan sebelum ditelan harus dikunyah dahulu hal ini berguna untuk :
•
Menghancurkan hingga
lembut sehingga mudah ditelan.
•
Membantu proses
pencernaan dilambung dan usus, sehingga beban lambung dan usus dalam mencerna
makanan menjadi ringan.
•
Mencegah TImbulnya
makanan yang tersedak.
b.
Mengucapkan
kata-kata dengan jelas.
c.
Membentuk wajah
menjadi harmonis.
d.
Untuk kecanTIkan dan
penampilan yang lebih baik.
2. Macam-macam bentuk dan fungsi gigi Gigi
terdiri dari macam-macam bentuk :
a.
Gigi Seri
Makanan yang besar TIdak langsung dikunyah
tetapi dipotong dulu hingga dapat masuk ke rongga mulut. Makanan ini dipotong
oleh gigi seri. Gigi seri bentuknya seperTI pahat.
Beberapa makanan harus dicabik-cabik dulu sesudah dipotong, baru
setelah itu dikunyah. Fungsi dari gigi taring untuk mencabik / merobek makanan.
Gigi Taring bentuknya lancip seperTI paku.
c.
Gigi Geraham
Sebelum ditelan makanan harus digiling /
dihaluskan. Fungsi dari gigi geraham adalah untuk menggiling / menghaluskan
makanan. Gigi geraham mempunyai permukaan yang berlekuk dan berbenjol-benjol.
Gigi Seri Taring Geraham
Kecil Geraham Besar
Gambar 2. Macam-macam bentuk gigi.
3.
Anatomi gigi
Mahkota gigi |
Email |
Dentin |
|
|
Pulpa |
|
Gusi |
|
Sementum |
|
Tulang |
Akar gigi |
alveolar |
|
Pembuluh |
|
darah |
|
Syaraf |
Gambar 3. Penampang gigi
a.
Email
Adalah bagian terluar dari gigi. Gunanya
melindungi bagian-bagian dalam gigi dari rangsangan panas dan dingin. Email
merupakan jaringan terkeras dari seluruh tubuh kita.
b.
DenTIn
Adalah bagian dalam sesudah email yang
berwarna lebih kuning dari email. Disini terdapat ujung-ujung syaraf yang
berasal dari pulpa.
c.
Pulpa
Adalah tempat syaraf-syaraf, pembuluh darah dan pembuluh
getah bening dari gigi yang memberi kehidupan pada gigi.
d.
Tulang rahang
Adalah tempat tertanamnya akar gigi, disebut tulang
alveolar.
e.
Cementum
Adalah bagian yang melapisi seluruh permukaan akar gigi
f.
Jaringan periodontal
( serat selubung akar gigi )
Adalah serabut-serabut yang menyelubungi akar
gigi yang melekat pada cementum dan alveolar. Gunanya untuk menahan tekanan
agar TIdak langsung mengenai tulang.
4.
Pertumbuhan gigi
Pertumbuhan gigi yang paling awal dimulai
dengan terbentuknya benih gigi pada masa kehamilan minggu ke 6. Benih ini
tumbuh terus dan akan muncul secara berangsur-angsur beberapa bulan setelah
bayi lahir.
Secara berurutan pertumbuhan gigi terdiri dari 3 periode
:
a.
Periode gigi sulung
Gigi biasanya mulai tumbuh pada bayi usia 7
bulan, dimulai dengan gigi seri pertama. Pada usia ini biasanya anak sering
menggigit-gigit. Hal ini disebabkan
ada rasa gatal pada gusi yang mau tumbuh gigi, oleh karena itu berilah anak
gigitan dari karet atau dapat pula dari wortel yang dikupas kulitnya dan dicuci
bersih. Makin bertambah umur bayi, makin banyak gigi dan akan lengkap pada anak
usia 29 bulan ( 2 thn ).
Urutan pertumbuhan dari gigi sulung sesuai
umur anak adalah sebagai berikut :
Gigi Atas : |
Waktu tumbuh |
|
Seri Pertama |
8 |
- 12 bulan |
Seri Kedua |
9 |
– 13 bulan |
Taring |
16 – 22 bulan |
|
Geraham Pertama |
13 – 19 bulan |
|
Geraham ke dua |
25 – 33 bulan |
|
|
|
|
Gigi Bawah : |
Waktu tumbuh |
Geraham ke dua |
23 – 31 bulan |
Geraham Pertama |
14 – 18 bulan |
Taring |
17 – 23 bulan |
Seri Kedua |
10 - 16
bulan |
Seri Pertama |
6 - 10 bulan |
|
|
Gambar 4. Urutan pertumbuhan gigi sulung
Jumlah gigi sulung yang lengkap seluruhnya
sebanyak 20 buah, TIap rahang masing-masing 10 gigi, TIap sisi terdiri dari 5
buah gigi yaitu :
-
2 gigi geraham
-
1 gigi taring
-
2 gigi seri
b.
Periode gigi
campuran
Gigi tetap pertama yang tumbuh adalah gigi Geraham besar
pertama, dan gigi Seri pertama di rahang bawah dimulai pada usia 6 tahun. Gigi
sulung ini akan goyang karena terdorong oleh
gigi tetap yang akan
tumbuh, untuk selanjutnya gigi sulung akan terlepas dan diganTI oleh gigi
tetap.
PerganTIan gigi ini terjadi antara usia 6-14
tahun. Pada periode gigi campuran ini kita harus berhaTI-haTI karena kebanyakan
orang tua TIdak mengetahui gigi-gigi tersebut keropos padahal gigi tersebut gigi
tetap dan TIdak akan diganTI lagi. Pada periode ini juga terlihat gigi anak
TIdak beraturan, kadang-kadang gigi tetapnya sudah tumbuh tetapi gigi sulungnya
belum lepas. Apabila gigi sulung yang goyang itu TIdak dapat lepas sebaiknya
dibiarkan saja, karena dalam waktu beberapa hari gigi tersebut akan lepas
sendiri, kecuali bila gigi pengganTI sudah tampak mau tumbuh. Bila terlihat
keadaan seperTI ini segeralah dibawa ke balai pengobatan gigi atau dokter gigi.
|
|
|
|
|
|
|
Gigi seri pertama |
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Gigi tetap |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
geraham |
Gigi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Gigi seri kedua |
|
||||
pertama |
geraham |
|
Gigi geraham |
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
|
|||||
|
kedua |
pertama |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Gigi taring |
|
|
|||||
|
|
|
|
|
|||||
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Gambar 5. Pertumbuhan Gigi Sulung
c.
Periode gigi tetap.
Gigi tetap sudah lengkap semua kira-kira usia
14 tahun, kecuali geraham bungsu yaitu geraham ke 3 (yang paling akhir). Bila
ada tempat yang cukup untuk tumbuh, maka geraham ini akan
tumbuh normal. Bila TIdak
ada tempat ia akan tumbuh miring; atau bahkan ada yang TIdak tumbuh. Gigi tetap
yang lengkap jumlahnya 32 buah, yakni 8 buah gigi pada seTIap sisi rahangnya
yang terdiri dari:
-
2 gigi seri
-
1 gigi taring
-
2 gigi geraham kecil
-
3 gigi geraham
besar.
Gigi Atas
Seri pertama
Seri kedua
Taring
Geraham kecil pertama
Geraham kecil kedua
Geraham besar pertama
Geraham besar kedua
Geraham besar ketiga
Waktu tumbuh
7 – 8 tahun
8 – 9 tahun
11 – 12 tahun
10 – 11 tahun
10 – 12 tahun
6 – 7 tahun
12 – 13 tahun
17 – 21 tahun
Gigi Bawah |
Waktu tumbuh |
|
Geraham besar ketiga |
17 – 21 tahun |
|
Geraham besar kedua |
11 – 13 tahun |
|
Geraham besar pertama |
6 |
– 7 tahun |
Geraham kecil kedua |
11– 12 tahun |
|
Geraham kecil pertama |
10 – 12 tahun |
|
Taring |
9 |
– 10 tahun |
Seri pertama |
7– 8 tahun |
|
Seri kedua |
6 |
– 7 tahun |
Gambar 6. Urutan Pertumbuhan Gigi Tetap
Bila gigi tetap ini rusak TIdak akan ada lagi
yang mengganTInya. Gigi tetap harus dirawat dengan baik karena akan dipakai
seumur hidup.
M O D U L
Nama Modul :
Pelatihan ”Kader UKGMD”
Nomor Modul :
2
Pokok Bahasan :
Kesehatan gigi dan mulut
Sub Pokok Bahasan : Cara memelihara kebersihan gigi dan
mulut
Tujuan Instruksional :
TIU :
Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam
bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan
kepada masyarakat disekitar lingkungan dimana kader tinggal.
TIK :
1. Peserta latihan memahami cara memelihara
kebersihan gigi dan mulut
2. Peserta latihan memahami cara membersihkan
gigi yang baik dan benar
3. Peserta latihan memahami makanan yang
kuarang baik bagi anak balita
4. Peserta latihan memahami cara memelihara
kebersihan gigi dan mulut serta dapat menyampaikannya kepada orang lain
Waktu : 45 menit X 3
Pertemuan, 4 praktek
=
7 JPL
Metode : Curah Pendapat,
ceramah, tanya jawab, diskusi
Media : Buku materi
pelatihan tentang kesehatan gigi dan mulut
Laptop, LCD, pinset, ekskavator,
kacamulut, kapas, alkohol, kapas
.
Proses belajar mengajar:
1. Perkenalan
- Pelatih menjelaskan tujuan modul sesuai pokok dan sub
pokok bahasan yang akan disajikan
3. Pelatih dengan curah pendapat, pelatih
meminta peserta mengemukakan :
a. Penyakit gigi dan mulut yang pernah
dialami
b. Kelainan gigi dan mulut yang sering di
jumpai
4. Pelatih menyajikan dan menjelaskan materi
secara singkat tentang :
Penyakit gigi dan mulut yang berakibat pada kerusakan gigi dan
jaringan
penyangganya , yaitu: Karies/gigi berlubang, karang gigi dan radang gusi
- Pelatih
meminta (2-3 orang) peserta berlatih
memeriksa keadaan gigi mulut peserta lain, kemudian mencatat
penyakit dan kelainan gigi mulut yang ditemukan
6.
Pelatih
menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan
7.
Pelatih
menjelaskan hal-hal yang masih belum dimengerti oleh peserta
KELAINAN DAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT
1.
Karies gigi
a.
PengerTIan Karies
Karies adalah kerusakan jaringan gigi hingga membentuk lubang.
Kerusakan ini ditandai/diawali dengan tumbuhnya bercak puTIh pada permukaan
gigi, yang lama kelamaan membentuk lubang.
b.
Proses Terjadinya Karies Gigi
Bakteri/kuman-kuman yang ada didalam plak
bersama sisa makanan akan bereaksi menghasilkan asam dan racun, asam yang
dihasilkan kuman akan menyebabkan kerusakan jaringan gigi sedangkan racunnya
akan menyebabkan radang gusi.
Skemanya adalah sebagai berikut :
Bakteri/kuman + sisa makanan => asam + racun (terdapat
pada plak), asam + permukaan gigi => karies gigi
c.
Perjalanan Karies
1)
Karies
Superfisial/karies permukaan.
Karies ini baru menyerang bagian email sampai
perbatasan email dan denTIn. Karies ini kadang-kadang TIdak terlihat, tapi bila
diraba dengan alat sonde sudah ada yang menyangkut. Keluhan pasien bervariasi
dari TIdak merasakan keluhan apa-apa hingga terasa linu bila ada rangsangan
terutama rangsangan dingin. Pengobatan di dokter gigi lebih mudah dan murah
biasanya hanya 1 x kunjungan pasien sudah ditambal karena
lubangnya masih kecil.
2)
Karies Media/Karies
Menengah
Karies ini sudah melipuTI denTIn kalau TIdak
tertutup makanan, kita dapat melihat lubangnya.
Bila tertutup makanan dapat dibersihkan dulu dengan sonde, baru
terlihat lubangnya. Pasien biasanya mengeluh bila kemasukkan makanan sakit/linu
apalagi dengan rangsangan
dingin/manis, akan terasa lebih linu lagi. Pengobatannya
masih mudah biasanya 2 x Kunjungan baru ditambal.
3)
Karies
Profunda/Karies Dalam.
Gambar 11. Karies Profunda
Karies ini sudah mencapai denTIn yang dalam sampai perbatasan
dengan pulpa atau sampai ke pulpa. Lubang gigi akan terlihat tanpa alat. Bila
pulpanya masih hidup, pasien akan mengeluh sakit senut-senut sampai TIdak bisa
TIdur.
Bila pulpanya sudah maTI pasien TIdak
mengeluh sakit tapi bila dipakai mengunyah akan terasa sakit karena biasanya
jaringan di sekitar akar gigi sudah terinfeksi. Bila tetap didiamkan lama
kelamaan gusi menjadi bengkak dan bernanah.
Pengobatan pada gigi dengan profunda ini
lebih sulit dan kunjungannya harus beberapa kali. Bila sudah bengkak dan
bernanah sudah TIdak dapat ditolong lagi sehingga harus dicabut.
d.
Tempat-Tempat Yang Rawan Karies
Karies biasa terjadi ditempat-tempat yang sering
menyangkut sisa-sisa makanan. Tempat tersebut antara lain :
1)
Dicelah-celah antara
gigi
2)
Pada lekuk-lekuk
permukaan kunyah gigi geraham
3)
Pada perbatasan gigi
dan gusi.
Plak adalah lapisan TIpis pada permukaan gigi yang TIdak
berwarna dan melekat pada permukaan gigi. Plak ini terdiri dari sisa-sisa
makanan yang halus, zat perekat dan kuman-kuman.
Gambar 12. Plak pada gigi depan bawah
Gambar 13. Skema Plak
2.
Radang Gusi
Gambar 14. GingiviTIs marginalis gigi anterior
Radang gusi atau gingiviTIs adalah penyakit
pada gusi yang menyebabkan gusi sekitar leher gigi membengkak, berwarna lebih
merah dari biasanya serta mudah berdarah.
b.
Terjadinya Radang Gusi
asam + gigi-»keropos gigi
kuman dalam plak + sisa
racun + gusi->radang gusi
Radang gusi ini akan lebih parah bila
terdapat karang gigi. Kelainan-kelainan lainnya yang terdapat pada gusi adalah
luka tertembus akar gigi susu (pada anak-anak), pembengkakkan (benjolan berisi
nanah) karena infeksi dari gigi keropos.
c.
Karang Gigi
Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami
mineralisasi menjadi karang gigi. Karang gigi inilah yang akan menyebabkan
peradangan gusi menjadi lebih parah.
Perawatannya : membersihkan karang gigi ke Balai
Pengobatan Gigi dan dokter gigi
M O D U L
Nama Modul : Pelatihan ”Kader UKGMD”
Nomor Modul : 3
Pokok Bahasan : Kesehatan gigi dan mulut
Sub Pokok Bahasan : Upaya Menjaga Kesehatan gigi dan mulut
Tujuan Instruksional :
TIU :
Meningkatkan pengetahuan peserta latihan
dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat
menyampaikan kepada masyarakat Di Desa Pauh Kurai Taji
TIK :
- Peserta latihan memahami tentang
pengertian dan manfaat menyikat gigi
- Peserta latihan memahami tentang
memilih sikat dan pasta gigi yang dianjurkan
- Peserta latihan memahami tentang cara
menyikat gigi yang baik dan benar
- Peserta latihan memahami tentang
makanan yang menyehatkan dan makanan yang dapat merusak gigi
5.
Peserta
latihan memahami tentang makan makanan
yang bergizi dan cukup mengandung zat kapur (kalsium).
- Peserta latihan memahami tentang
waktu kontrol gigi yang dianjurkan.
- Peserta latihan dapat
mendemonstrasikan cara gosok gigi yang benar
- Peserta latihan memahami cara
memelihara kesehatan gigi mulut serta dapat menyampaikannya kepada orang
lain
Waktu :
45 menit x 2 pertemuan, 4 praktik
6
JPL
Metode :
Curah Pendapat, ceramah, tanya jawab, peragaan, diskusi
Media :
Buku materi pelatihan tentang kesehatan gigi dan mulut
Laptop, LCD, leaflet, model
rahang, model sikat gigi, cermin, zat pewarna
Proses belajar mengajar:
- Perkenalan
- Pelatih menjelaskan tujuan modul sesuai pokok dan sub
pokok bahasan yang akan disajikan
- Pelatih
dengan curah pendapat, pelatih meminta peserta mengemukakan:
tentang pengertian dan manfaat menyikat
gigi, memilih sikat dan pasta gigi yang dianjurkan.
- Pelatih
menyajikan dan menjelaskan materi secara singkat tentang:
Pengertian, manfaat menyikat gigi serta
memilih sikat gigi dan pasta gigi yang dianjurkan.
- Pelatih mendonstrasikan :
a. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
b. Cara melihat kotoran yang melekat pada
gigi
- Peserta
memperagakan cara menggosok gigi pada model dan cara melihat kotoran yang
melekat pada gigi
- Pelatih
menyampaikan rangkuman dari materi yang disajikan
- Pelatih
menayakan hal-hal yang belum dimengerti peserta latihan
- Pelatih
menjelaskan hal-hal yang masih belum dimengerti peserta latihan
MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT
1.
Cara menyikat gigi yang benar
1. Bagian luar gigi depan
atas
2. Bagian dalam gigi
depan atas
3. Bagian luar gigi
belakang
4. Bagian dalam gigi
belakang
5. Permukaan kunyah gigi
Gambar 7. Tehnik Menyikat Gigi
Adalah suatu hal yang penTIng untuk membiasakan anak menggosok
gigi sejak usia dini. Orang tua dapat mulai menggosok gigi anaknya begitu gigi
anak sudah mulai tumbuh. Gigi seri yang tumbuh pertama kali dapat digosok
dengan mudah. Pada awalnya dalam menggosok gigi sebaiknya tanpa pasta / odol
karena khawaTIr akan tertelan.
Cara yang baik dalam menggosok gigi anak
adalah dengan memangku anak tersebut menghadap ibunya dengan posisi kepala
terletak pada lutut sehingga keadaan anak dapat terlihat. Dengan demikian, anak
terbiasa menggosok gigi.
Pada saat anak sudah dapat
berjalan, orang tua dapat menyikat gigi anak dengan posisi berdiri di
belakangnya sambil satu tangan menyangga kepala dan tangan yang lain menggosok
giginya. Gerakan menggosok gigi secara horisontal dan pendek-pendek merupakan
metode yang mudah dan baik.
Pada
umumnya anak dapat menggosok gigi tanpa pengawasan orang tuanya mulai umur 9
tahun, akan tetapi sampai umur 14 tahun sebaiknya orang tua harus memeriksa
kegiatan anak waktu gosok gigi dan mengetahui perkembangan cara menggosok gigi
anaknya.
Cara menyikat gigi yang benar :
a.
Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang
mengandung Fluor ( salah satu zat yang dapat menambah kekuatan pada gigi ).
Banyaknya pasta kurang lebih sebesar sebuTIr kacang tanah (1/2 cm )
b.
Berkumur-kumur
dengan air bersih sebelum menyikat gigi
c.
Seluruh permukaan
gigi disikat dengan gerakan maju mundur pendek-pendek atau memutar selama ± 2
menit ( sedikitnya 8 kali gerakan seTIap 3 permukaan gigi )
d.
Berikan perhaTIan
khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi.
e.
Lakukan hal yang
sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi gerakan yang sama untuk
permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah.
f.
Untuk permukaan
bagian dalam gigi rahang bawah depan, miringkan sikat gigi seperTI dalam gambar
no.5. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.
g.
Bersihkan permukaan
kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju
mundur berulang-ulang.
h.
Sikatlah lidah dan
langit-langit dengan gerakan maju mundur dan berulang-ulang.
i.
Janganlah menyikat
terlalu keras terutama pada pertemuan gigi dengan gusi, karena akan menyebabkan
email gigi rusak dan gigi terasa ngilu.
j.
Setelah menyikat
gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa fluor masih ada di gigi.
k.
Sikat gigi
dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas.
l.
Waktu menyikat gigi
sebaiknya seTIap habis makan kita menyikat gigi, tapi hal ini tentu saja agak
merepotkan. Hal yang terpenTIng dalam memilih waktu menyikat gigi adalah pagi
hari sesudah makan dan malam hari sebelum TIdur.
2.
Pemilihan sikat gigi dan alat bantu sikat gigi
a.
Kekerasan bulu sikat
harus sedang
b.
Menggunakan
alat-alat bantu pembersih gigi
Selain sikat gigi kita dapat menggunakan alat-alat bantu
untuk membersihkan gigi seperTI :
1.
Tusuk gigi
Tusuk gigi digunakan bila ada makanan yang
menyangkut disela-sela gigi. Pergunakan bagian yang lancip/tajam dari tusuk
gigi kearah atas untuk gigi rahang bawah, dan kearah bawah untuk gigi rahang
atas, kemudian doronglah sisa makanan tersebut keluar. Jangan mengarahkan tusuk
gigi kearah gusi karena dapat melukai gusi.
2.
Benang gigi
Benang gigi kegunaannya sama dengan tusuk gigi kelebihannya
benang gigi dapat menghilangkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Benang
gigi dapat dibeli di apoTIk atau toko-toko swalayan.
1.Potong
dental floss sepanjang 40 cm dan belitkan di jari tengah. Lilitkan sisa floss
pada jari tengah tangan lainnya. Sisakan sekitar 3 cm floss diantara kedua
jari.
1. Kencangkan
floss,sisipkan diantara dua gigi menggunakan ibu jari dan telunjuk. Jangan
terlalu menekan. Kemudian lekukkan floss melingkupi sisi gigi.
2.
Selipkan floss perlahan ke bawah gusi sampai
terasa tahanan, kemudian gerakkan naik turun beberapa kali antara gusi ke
permukaan kunyah pada kedua
3. Ulangi
prosedur pada seluruh gigi dan pada permukaan belakang gigi geraham terakhir.
Ganti floss dengan yang baru jika dibutuhkan.
Gambar 8. Cara memakai benang gigi
M O D U L
Nama Modul :
Pelatihan ”Kader UKGMD”
Nomor Modul :
4
Pokok Bahasan :
Kesehatan gigi dan mulut
Sub Pokok Bahasan : Cara Pemeriksaan sederhana
Tujuan Instruksional :
TIU:
Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam
bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut serta dapat menyampaikan
kepada masyarakat Di Desa Pauh Kurai Taji
TIK:
- Peserta latihan memahami tentang
cara-cara pemeriksaan sederhana
- Peserta latihan memahami pencatatan,
laporan dan membuat rujukan
- Peserta latihan memahami tentang
pembuatan obat herbal yang digunakan untuk pengobatan darurat penyakit
gigi dan mulut
- Peserta latihan memahami materi yang
diberikan serta dapat menyampaikannya kepada orang lain
Waktu : 45 menit X 3
Pertemuan
3
JPL
Metode : Curah Pendapat,
ceramah, tanya jawab, dan diskusi
Media : Buku materi
pelatihan tentang kesehatan gigi dan mulut
Laptop, LCD, lefleat.
Proses belajar mengajar :
1. Perkenalan
2. Pelatih
menjelaskan tujuan modul sesuai pokok dan sub pokok bahasan yang akan disajikan
3. Pelatih dengan curah pendapat, pelatih
meminta peserta mengemukakan :
a.
Cara
pemeriksaan sederhana
b.
Cara
pengobatan tradisional dan bahan –bahan yang digunakan
4. Pelatih menyajikan dan menjelaskan materi
secara singkat tentang :
a.
Cara
pemeriksaan sederhana
b.
Cara
pengobatan tradisional dan bahan –bahan yang digunakan
5. Peserta memperagakan cara pemeriksaan
sederhana pada peserta lain
6. Peserta memperagakan cara pengisian
laporan dan pembuatan rujukan
7. Peserta memperagakan cara pembuatan obat
herbal kesehatan gigi dan mulut
8. Pelatih menyampaikan rangkuman dari materi
yang disajikan menjelaskan hal-hal yang masih belum dimengerti peserta
9. Pelatih menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti peserta
10.Pelatih menjelaskan
hal-hal yang masih belum dimengerti peserta
MENGENAL KEBIASAAN BAIK DAN BURUK
1.
Kebiasaan Baik
a.
Menggosok gigi 2x
sehari pagi sesudah sarapan dan malam sebelum TIdur.
b.
Membersihkan gigi
dengan benang gigi (flossing)
c.
Menggosok gigi
dengan pasta gigi yang mengandung fluor/ fluoride
d.
Makan-makanan yang berserat
dan bergizi
a.
Menghisap jari
Kebiasaan menghisap jari mengakibatkan gigi depan atas
mendongos /tonggos.
b.
Meletakkan
benda-benda dalam mulut (penghapus, pensil, pulpen, paper klip, peniTI,
jepitan, uang koin)
c.
Menggigit kuku,
menggigit pensil
Dapat menyebabkan gigi berubah posisi/TIdak beraturan
terutama pada tahap gigi tumbuh
d.
Menggigit benang,
membuka botol dengan gigi Dapat menyebabkan gigi patah
e.
Memakai piercing/menindik pada bibir dan lidah
Piercing di dalam mulut dapat menyebabkan komplikasi antara lain
: pembengkakan, perdarahan, gigi patah, tambalan gigi rusak, kelainan bicara
bahkan tetanus, hepaTITIs, HIV dan penyakit lainnya bila jarum yang digunakan
terkontaminasi. Kalau gigi bisa disikat sementara sisa makanan yang menempel
pada piercing sulit dibersihkan, akhirnya piercing menjadi sarang bakteri yang
menyebabkan infeksi. Akibat piercing bibir menjadi bengkak dan nanah keluar
dari daerah sekitar piercing.
f.
Merokok, minum
minuman keras, narkoba
Merokok dapat menyebabkan pewarnaan / stain
pada gigi, nafas bau, gigi berlubang, penyakit gusi, kehilangan indera perasa,
tanggalnya gigi dan kanker mulut.
g.
Minuman Keras
h.
Narkoba
PENYAKIT TUBUH AKIBAT KERUSAKAN GIGI
Infeksi pada gusi beresiko menyebabkan
penyakit di bagian tubuh yang lain, seperTI : stroke, diabetes, kelahiran
prematur, infeksi katup jantung, dan lain - lain.
KELOMPOK RAWAN TERHADAP PENYAKIT GIGI DAN MULUT
Pada umumnya karies gigi dan kelainan mulut
lainnya terjadi pada seTIap orang yang mengabaikan kesehatan gigi dan mulut.
Tetapi pada kelompok orang-orang tertentu karies dan kelainan-kelainan mulut
sangat mudah menyerang. Kelompok masyarakat ini adalah :
1. Ibu hamil
Ibu Hamil
Mempunyai resiko terhadap sakit gigi
Berbahaya bila mengunakan X-ray
Obat2 hrs selektif
Pada ibu hamil sering dijumpai keadaan :
a.
Peradangan/pembengkakan
gusi.
Pada ibu hamil sering terjadi gangguan
hormonal. Bila si ibu kurang memelihara kebersihan giginya, maka peradangan
gusi ini akan makin parah, gusi mudah berdarah dan TImbul gangguan fungsi
mengunyah. Umumnya terjadi pada trimester kedua kehamilan.
Bakteri penyebab radang gusi dapat masuk ke
pembuluh darah melalui gusi, kemudian bakteri dapat mencapai rahim merangsang
produksi “prostaglandin”, zat kimia yang dapat menyebabkan kontraksi rahim
sehingga janin lahir prematur.
Selain itu, pada ibu hamil Trimester pertama
dan keTIga diharapkan TIdak melakukan pencabutan gigi, karena padatrimester tersebut terjadi pembesaran pembuluh darah akibat
perubahan hormonal sehingga dikhawaTIrkan terjadi perdarahan akibat pencabutan
gigi
b.
Kerusakan gigi/gigi
berlubang
Kehamilan TIdak langsung meyebabkan gigi
berlubang. Gigi berlubang terbentuk karena asam yang dihasilkan oleh fermentasi
sisa makanan oleh bakteri.
Karena keengganan menyikat gigi, kesenangan
makan makanan yang asam atau asam lambung yang tersisa pada mulut akibat
muntah, Semua keadaan ini akan mempercepat proses kerusakan gigi.
Pemeliharaan kesehatan gigi mulut pada ibu hamil untuk
pencegahan terhadap kerusakan gigi, antara lain:
MengikuTI cara-cara pencegahan dengan seksama.
1) Berkumur-kumurlah sehabis muntah untuk menghilangkan rasa asam di
dalam mulut.
2)
Hindari/kurangi
makan makanan penghilang rasa mual yang merusak gigi seperTI, menghisap permen,
makan yang asam-asam, dan lain - lain.
3)
Makan makanan yang bergizi TInggi, cukup
protein mineral dan vitamin yang diperlukan untuk membentuk benih gigi yang
kuat dan pertumbuhan bayi yang sehat.
4)
Segera ke Balai
Pengobatan Gigi bila ditemukan kelainan/penyakit gigi.
c.
Tumor Kehamilan
Kehamilan dapat menimbulkan suatu pembentukan
pertumbuhan pada gusi yang seperTI tumor atau daging lebih. Ciri-cirinya antara
lain warna gusi kemerahan sampai keunguan, pembesaran terjadi samapi menutupi
gigi, mudah berdarah jika terkena benda keras, TIdak sakit. Tumor ini akan
hilang sesudah melahirkan.
Gambar 15.GingiviTIs
gravidarum
Gambar 16. Epulis
gravidarum
2.
Balita
Gambar 17. Karies akibat susu botol
Karies atau keropos sering terlihat pada anak balita ini
disebabkan karena :
a.
Minum susu botol/ASI
sambil TIdur sepanjang malam.
b.
Minum susu yang
manis terutama sebelum TIdur tanpa dibersihkan.
c.
Kebiasaan anak yang
suka makan makanan yang manis-manis seperTI cokelat, permen, ice cream, juga
kebiasaan jajan lainnya.
d.
Kurangnya perhaTIan orang tua akan kesehatan gigi
anaknya.
Gambar 18. Karies Botol Susu (Nursing boƩle syndrome)
Pencegahan karies pada anak balita ini yaitu dengan
mengikuTI cara-cara pencegahan dengan seksama terutama sekali :
a.
Dalam menyikat gigi
sikatlah paling sedikit 2 x sehari. Pada bayi sikatlah dengan sikat gigi kecil
dan berbulu lembut atau dengan handuk bersih atau kapas.
b.
Kumur-kumurlah
setelah minum susu, bila belum bisa kumur-kumur berilah minum air puTIh matang.
c.
Hindari jajan
makanan yang merusak gigi.
d.
Orang tua hendaknya
selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut anaknya, karena kesehatan gigi balita
sepenuhnya masih dalam tanggung jawab dan pengawasan penuh orang tuanya.
Selain itu sering dijumpai juga kelainan yang disebabkan
kebiasaan buruk yaitu :
a.
Menghisap ibu jari.
Hal ini akan membuat gigi depan maju ke depan (tonggos)
dan gigitan terbuka (openbite).
Gambar 19. Akibat Kebiasaan Buruk
b.
Mengigit bibir bawah
Gigi akan maju kedepan selain dapat merusak
saluran ludah dan terjadi pembengkakan bibir dan terlokalisir berisi air ludah.
c.
Menghisap botol susu
Keadaan ini cepat membuat kerusakan gigi.
d.
Gigi gemerutuk
sewaktu TIdur
Hal ini akan menyebabkan gigi menjadi aus, emailnya
terbuka, dan gigi menjadi linu.
e.
Bernafas melalui
mulut
Mulut menjadi kering, jaringan lunak akan menjadi mudah
terinfeksi.
H.
PENCEGAHAN TERJADINYA PENYAKIT GIGI DAN MULUT.
Kita dapat terhindar dari penyakit gigi dan
mulut seperTI karies gigi dan radang gusi bila mengikuTI cara-cara pencegahan
ini dengan seksama.
1.
Menyikat Gigi Yang
Baik Dan Benar.
2.
Menggunakan
¬¬¬Alat-Alat Bantu Pembersih Gigi
3.
Menghindari Makanan
yang merusak gigi
Hindari atau kurangilah makanan-makanan yang dapat
merusak gigi antara lain:
a.
Makanan yang
manis-manis, seperTI permen, cokelat, gulali, cake atau taart.
b.
Makanan yang terlalu
asam, misalnya yang mengandung cuka.
c.
Makanan yang terlalu
dingin atau panas.
Selain itu, janganlah membiasakan diri makan
camilan atau jajan di antara waktu makan.
4.
Makan makanan yang
baik untuk kesehatan gigi.
Pembentukan benih gigi dimulai sejak bayi
berada dalam kandungan oleh karena itu untuk pertumbuhan dan perkembangan
rahang dan gigi yang baik perlu diperhaTIkan makanan yang diberikan pada ibu
hamil, menyusui, bayi serta anak-anak usia pertumbuhan. Makanan yang diberikan
harus mengandung gizi yang cukup yaitu makanan yang mengandung unsur 4 sehat 5
sempurna, antara lain terdiri dari :
a.
Karbohidrat (Zat
tenaga); misalnya nasi, jagung, umbi-umbian dan lain - lain.
b.
Protein ( Zat
Pembangun ); misalnya daging, telur, tahu, tempe dan lain - lain.
c.
Mineral
d.
Vitamin yang
keduanya ( no. 3,4 ) ada pada sayur-sayuran dan buah-buah.
e.
Segelas susu ( bila
ada ).
Karena bila terjadi kekurangan gizi pada masa-masa
tersebut maka penumbuhan serta perkembangan gigi dan rahang
akan terganggu, selanjutnya untuk kesehatan gigi itu
sendiri perbanyaklah makan-makanan yang berserat di mana makanan yang berserat
itu terdapat pada segala jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.
5.
Periksa gigi secara
teratur
Bila menemui kelainan-kelainan pada gigi dan
mulut segeralah berobat ke Balai Pengobatan Gigi atau dokter gigi. Bila gigi
yang rusak atau sakit sudah dirawat semua. Periksakanlah gigi secara teratur,
untuk anak-anak 3 bulan sekali, untuk dewasa 6 bulan sekali.
MODUL
Nama Modul :
Pelatihan Kader UKGM
Nomor Modul :
5
Pokok Bahasan :
Kesehatan gigi dan mulut
Sub
Poko Bahasan : Usaha kesehatan gigi masyarakat
Tujuan Instruksional :
TIU
:
Meningkatkan pengetahuan peserta latihan dalam bidang kesehatan gigi
khususnya mengenai UKGM serta dapat memberdayakan diri untuk menjalankan
kegiatan tersebut.
TIK
:
1.Peserta latihan memahami pengertian UKGM
2. Peserta latihan memahami manfaat UKGM
3.Peserta latihan memahami manajement UKGM
4.Peserta latihan memhami
materi yang diberikan serta dapat
memberdayakannya dalam tugasnya dengan baik sebagai seorang kader.
Waktu : 45 menit X 3 pertemuan,
3 jpl
Metode : Curah pendapat,ceramah,tanya
jawab,demonstrasi
Media : Buku materi peltihan kader UKGM,formulir rujukan,KMSG ,buku register,alat tulis
Proses belajar mengajar :
1. Perkenalan
2 Pelatih menjelaskan tujuan modul
sesuai pokok dan sub pokok bahasan yang akan disajikan.
3
Pelatih menyajikan dan menjelaskan :
- Pengertian UKGM
- Manjement UKGM
- Apa saja yang akan dilakuakan oleh kader UKGM
- Cara melakukan rujukan pasien
- Cara pembuatan laporan..
4. Peserta
memperagakan cara pengisian laporan dan pembuatan rujukan
5 Pelatih menyampaikan rangkuman
dari materi yang disajikan menjelaskan
hal-hal yang masih belum dimengerti peserta
6. Pelatih menanyakan hal-hal yang belum dimengerti peserta
7. Pelatih menjelaskan hal-hal yang masih
belum dimengerti peserta
RUJUKAN,
PENCATATAN DAN PELAPORAN
1.
Rujukan
Apabila ditemukan kelainan pada gigi dan
mulut, pada saat diadakan pemeriksaan sederhana di posyandu, kader dapat
mengirim/merujuk pasien ke BPG terdekat agar dapat dilakukan pengobatan pada
gigi dan mulutnya. Surat Rujukan diberikan kepada pasien pada saat pemeriksaan
harus dibawa/ diperlihatkan kepada petugas balai pengobatan gigi.
2.
Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan-kegiatan yang perlu dicatat oleh kader :
-
Penyuluhan
-
Pemeriksaan dan
Pengobatan sederhana
-
Rujukan
3.
Pencatatan dan pelaporan yang diperlukan :
-
Catatan kegiatan di
buku kader (blanko terlampir)
Laporan bulanan kegiatan kader ke BPG ( blanko terlampir)
KURIKULUM PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT (UPAYA PENCEGAHAN
DAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ) 10 KK
No |
Nama Materi |
Waktu (Jpl) |
||||
A. |
Materi Dasar |
T |
P |
Jumlah |
||
|
1 |
Manajemen Usaha Kesehatan Gigi masyarakat |
1 |
0 |
1 |
|
|
2 |
Kesehatan Gigi dan Mulut |
1 |
0 |
1 |
|
B. |
Materi Inti |
|
|
|
||
|
1 |
Pengertian dan Konsep Upaya Kesehatan Gigi
Masyarakat Mandiri |
1 |
0 |
1 |
|
|
2 |
Manfaat dan Indikator keberhasilan UKGM |
1 |
0 |
1 |
|
|
Pengetahuan rongga Mulut dan
Gigi |
|
|
|
||
|
3 |
Bagian rongga mulut |
1 |
|
1 |
|
|
4 |
Bagian, macam, bentuk, dan fungsi gigi |
1 |
3 |
4 |
|
|
5 |
Masa pertumbuhan gigi |
1 |
1 |
2 |
|
|
Pemeliharaan Kesehatan Gigi
dan Mulut |
|
|
|
||
|
6 |
Cara Menyikat gigi disertai demonstrasi |
1 |
3 |
4 |
|
|
7 |
Pemilihan sikat gigi yang benar |
1 |
1 |
2 |
|
|
8 |
Makanan yang baik dan buruk bagi kesehatan
gigi |
1 |
1 |
2 |
|
|
Pemeriksaan dan Pencatatan
Kesehatan Gigi |
|
|
|
||
|
9 |
Pemeriksaan gigi |
1 |
3 |
4 |
|
|
10 |
Pengisian KMGS dan KASIH |
1 |
3 |
4 |
|
|
11 |
Pembuatan rujukan dan laporan kasus
kesehatan gigi |
1 |
1 |
2 |
|
C |
Materi Penunjang |
|
|
|
||
|
1 |
Rencana Tindak Lanjut |
0 |
1 |
1 |
|
Jumlah total JPL |
13 |
17 |
30 |
|||
Keterangan :
T: teori
P: praktek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar