LAPORAN KEGIATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PELATIHAN
KADER KESEHATAN GIGI MATA KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II
di Wilayah Desa
Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat .
Tanggal pelaksanaan
28 September S/D 6 November 2020
![]() |
Pelaksana :
Muhammad
Furqan
P1337425217047
Semester
VII
PRODI DIV TERAPI GIGI
JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG
Oktober, 2020
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan ini merupakan
laporan hasil kegiatan pemberdayaan dan pelatihan kader kesehatan gigi dan
mulut yang merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat diwilayah Desa
Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat yang
telah dilaksanakan pada tanggal 13 oktober sampai dengan 27 oktober 2020. Laporan
ini disetujui pada tanggal .............
Pelaksana kegiatan :
Nama : Muhammad Furqan
NIM : P1337425217047
Semarang, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
MENGETAHUI
Ketua Program
Studi Dosen
Pembimbing
DIV
Terapi Gigi
Salikun, S.Pd,
M.Kes Sulur Joyo Sukendro, S.SiT.,M.Kes
NIP. 196204061988031002 NIP.
19740330 199403
1 002
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara social dan ekonomis. Pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan berdasarkan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindung,
penghormatan terhadap hak kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatil dan
norma-norma agama. Untuk dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tidak
hanya menjadi tanggungjawab semata dari pemerintah dan tenaga kesehatan saja, tetapi
merupakan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat, hal ini sesuai dengan
kebijakan menteri kesehatan yang termuat dalam keputusan menteri kesehatan RI
Nomor 374/MenKes/SK/V2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional Bentuk dan Cara
Pembangunan Kesehatan.
Perilaku hidup
sehat diharapkan dapat menjadi gerakan nasional yang dapat diikuti oleh seluruh
lapisan masyarakat. Kader kesehatan sebagai ujung tombak masyarakat perlu
membekali diri dengan pengetahuan dan membantu upaya peningkatan derajat
kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Berdasarkan
survei awal dengan sampel dari 10 Keluarga di Dusun Pasa
Dama dalam rangka
studi kasus tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap buruknya status
kesehatan gigi di Desa Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan. Hal ini
disebabkan oleh belum terbentuknya kader kesehatan gigi dan UKGM pada
masyarakat desa sehingga masih kurang pendidikan kesehatan gigi dan mulut di RT
tersebut.
B.
MASALAH
1.
Data Masalah
Berdasarkan hasil
pemeriksaan, diperoleh rumusan masalah sebagi berikut :
a. Angka rata-rata OHIS pada Desa
Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat
yaitu sebesar 1,82 denga kriteria sedang. Dengan kriteria 70% dan baik 30%.
b. Angka rata-rata DMF-T pada Desa
Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat
yaitu sebesar 2 dengan kriteria sedang.
c. Angka PTI pada Desa Pauh
Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat adalah
33%
d. Masyarakat RT 03/RW 03 Desa
Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, tidak pernah melakukan
pemeriksaaan gigi di posyandu karena belum adanya kader kesehatan gigi
e. Tidak ada meja pemeriksaan
gigi di posyandu/tidak ada UKGM
|
|
OHI-S |
Jumlah |
|||
|
|
Buruk |
Sedang |
Baik |
||
Pengetahuan |
Baik |
0 |
2 |
1 |
3 |
|
Sedang |
0 |
4 |
2 |
6 |
||
Kurang |
0 |
1 |
0 |
1 |
||
Jumlah |
|
0 |
7 |
3 |
10 |
2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
hasil pemeriksaan dan survei kuesioner, diperoleh rumusan masalah sebagi
berikut :
a. Angka rata-rata OHIS pada Desa
Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat
yaitu sebesar 1,82 denga kriteria sedang. Dengan kriteria 70% dan baik 30%. Hal
ini belum sesuai dengan target OHI-S nasional yaitu OHI-S ≤ 1,2. Maka perlu
ditingkatkan kembali hingga minimal mencapai target nasional.
b. Angka rata-rata DMF-T pada Desa
Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat
yaitu sebesar 2 dengan kriteria sedang. Hal ini sesuai dengan target nasional
bahwa DMF-T ≤ 2
c. Angka PTI pada Desa Pauh
Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat adalah
33%. Hal ini sesuai dengan target nsional yaitu PTI lebih dari atau sama dengan
20%
d. Berdasarkan tabulasi silang,
masyarakat masih belum cukup mengerti mengenai menerapkan pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut pada sikap dan tindakan sehari-hari terkait dengan kesehatan
gigi dan mulut.
3.
Prioritas Masalah
Berdasarkan data masalah dan identifikasi masalah, disusunlah prioritas
masalah dengan metode USG, sebagi berikut :
Tabel penentuan
prioritas masalah
(Metode USG)
No. |
Masalah |
U |
S |
G |
TOTAL |
PRIORITAS |
|
1 |
DMF-T |
3 |
1 |
4 |
8 |
III |
|
2 |
OHI-S |
5 |
4 |
3 |
12 |
I |
|
3 |
PTI |
3 |
4 |
3 |
10 |
II |
Keterangan
:
Skor
U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)
Skor
S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)
Skor G = 0 - 5 (tidak
berdampak – sangat berdampak)
C.
TUJUAN
1.
Tujuan Umum
Meningkatkan
kesadaran dan pemahaman masyarakat Desa Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman
Selatan, mengenai arti pentingnya kesehatan gigi da mulut serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sekitar sehingga tercapai kondisi
kesehatan gigi yang optimal.
2.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan
masyarakat di Desa Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
b. Meningkatkan kesadaran
masyarakat Desa Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan, dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut.
c. Mendorong masyarakat untuk
menjadi kader kesehatan gigi di Desa Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman
Selatan,.
D.
NAMA DAN SASARAN KEGIATAN
Sasaran pada kegiatan
Pelatihan Kader dan UKBM ini adalah kelompok Ibu-ibu di Desa Pauh Kurai Taji,
Kecamatan Pariaman Selatan, dan Siswa SD kelas 5.
E.
WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan
pelatihan kader pada ibu PKK telah diselenggarakan pada tanggal 18 dan 20
oktober 2020 bertempat di rumah koordinator kader dusun. Sedangkan pelatihan
dokter kecil pada 22-23 oktober 2020.
F.
PENGORGANISASIAN
Penyelenggaraan pelatihan kader dilaksanakan oleh Muhammad
Furqan. Sedangkan kegiatan pelatihan dokter kecil dilaksanakan oleh Muhammad
Furqan serta kader yang telah dilatih. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan
dokter kecil disusun pengorganisasian. Struktur organisasi penyelenggara yaitu
sebagai berikut :
1. Pelindung :
a. Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang
b. Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
2. Penasehat :
a. Koordinator Kader Dusun
b. Pembimbing Praktek Lapangan
3. Ketua : Muhammad
Furqan
4. Sekretaris : Muhammad Furqan
5. Bendahara : Ismy dan Lasmi
6. Sie Dokumentasi : Winda dan Cecil
7. Sie Konsumsi :
Susilowati dan Khasanah
8. Sie Perlengkapan : Shasha
9. Sie Humas :
Khusnul khotimah
10. Sie Acara :
Sri dan Nurul
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
KEGIATAN
Kegiatan
yang telah dilakukan berupa pelatihan kader kesehatan gigi dengan 10 responden
dari kelompok Ibu PKK. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara langsung dirumah
koordinator kader dusun. Kemudian telah dilaksanakan pemberdayaan kader dari
masyarakat untuk dilakukan kegiatan UKBM berupa pelatihan dokter kecil pada
siswa SD kelas 5 terdekat yaitu SD 01
Pauh Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan oleh mahasiswa dan kader yang terlah dilatih.
B.
METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan
pelatihan kader kesehatan gigi adalah :
1. Curah Pendapat
2. Diskusi
3. Simulasi dan demonstrasi
4. role play
5. Praktek lapangan
C.
PROSEDUR KEGIATAN
Berdasarkan
hasil pengenalan ligkungan desa dan survei mawas diri warga Di
Dusun Pasa Dama.
Didapatkan hasil data masalah kesehatan gigi dan mulu, kemungkinan faktor
penyebab masalah, keadaan lingkungan desa serta potensi yang dimiliki desa
untuk mengatasi masalah termasuk keberadaan UKBM.
Setelah
didapatkan hasil Survei Mawas Diri, pelaksana kegiatan melakukan advokasi dan
perijinan pada kepala desa serta koordinator kader desa untuk ikut serta
membangun motivasi masyarakat dalam mengikuti serangkaian kegiatan.
Selain itu,
dilakukan pemaparan hasil SMD melalui kegiatan MMD atau musyawarah masyarakat
desa yang dihadiri oleh kepala desa, koordinator kader serta calon peserta
pelatihan kader dengan musyawarah untuk mengetahui prioritas masalah yang ada
serta program atau kegiatan yang akan dilakukan.
Dari
musyawarah masyarakat desa didapatkan kesepakatan terkait prioritas masalah dan
alternatif penyeleaian masalah. Diharapkan kepada kepala desa dan koordinator
kader desa dapat mendukung kegiatan ini baik secara fisik maupun finansial
serta memotivasi masyarakat untuk turut ikut serta.
Pada
pelaksanaan kegiatan, dilakukan secara langsung dengan mematuhi protokol
kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu menggunakan masker dan mencuci tangan
sebelum memasuki ruangan pelatihan.
Pelaksanaan
kegiatan pelatihan kader Ibu PKK dlakukan oleh mahasiswa. Sedangkan pelaksanaan
pelatihan dokter kecil, dilaksanakan oleh mahasiswa dan dibantu kader dengan sistem pembagian tugas.
D.
REALISASI ANGGARAN
No |
Nama Kegiatan |
Nama Bahan |
Kebutuhan / unit |
Kebutuhan Total |
Harga Per/ unit |
Total |
1. |
Penyusunan Perencanaan dan Laporan |
Proposal
|
1
bendel |
2x1
bendel |
10.000 |
Rp
20.000 |
undangan
|
1
lembar |
10
lembar |
250
|
Rp
2.500 |
||
Penyusunan
laporan |
1
bendel |
2x1
bendel |
10.000 |
Rp
20.000 |
||
2 |
Survei
Mawas Diri |
Lembar
pemeriksaan |
1
lembar |
10
lembar |
250 |
Rp
2.500 |
Kapas |
1
gram |
1x10=
10gr |
50 |
Rp
500 |
||
alkohol |
1
ml |
10
ml |
50 |
Rp
500 |
||
handscoon |
5
pasang |
5
pasang |
2.000 |
Rp
10.000 |
||
Masker |
1 |
1 |
2000 |
Rp
2.000 |
||
3 |
Pelatihan
Kader |
Satpel |
10
lembar |
10
lembar |
300 |
Rp
3.000 |
Poster |
3
lembar |
3
lembar |
5000 |
Rp
15.000 |
||
KMGS |
1
Lembar |
10
lembar |
1000 |
RP
10.000 |
||
KASIH |
1
Lembar |
10
Lembar |
1000 |
Rp
10.000 |
||
Snack
|
1
dus |
10
dus |
5.000 |
Rp
50.000 |
||
4 |
Pelatihan
Dokter Kecil |
Setpel |
10
Lembar |
10
lembar |
300 |
Rp
10.000 |
Lembar
pemeriksaan |
1
lembar |
10
lembar |
250 |
Rp
2.500 |
||
Kapas |
1
gram |
1x10=
10gr |
50 |
Rp
500 |
||
alkohol |
1
ml |
10
ml |
50 |
Rp
500 |
||
handscoon |
5
pasang |
5
pasang |
2.000 |
Rp
10.000 |
||
|
Masker |
10 |
10 |
2000 |
Rp
20.000 |
|
|
Pasta
Gigi |
2
gr |
10
gr |
100 |
Rp
2.000 |
|
Snack
|
1
plastik |
5
plastik |
3000 |
Rp.
15.000 |
||
5 |
Evaluasi
|
Lembar
evaluasi |
1
lembar |
10
lembar |
250 |
Rp
2.500 |
Total |
Rp 214.000 |
E.
MATRIK KEGIATAN KELOMPOK PELAKSANA
Point Of Action Kegiatan
Pelatihan Kader dan Dokter Kecil
No. |
Tahap/Kegiatan |
Tujuan |
Uraian Kegiatan |
Waktu |
Sasaran |
Indikator |
Pelaksana |
1. |
Tahap persiapan |
||||||
|
Persiapan perijinan dan pendekatan : a.
Perijinan Kepala Desa Pauh Kurai Taji, Kec Pariaman Selatan |
Agar mendapat kerjasama dengan Kepala Desa Pauh Kurai
Taji, Kec Pariaman Selatan |
Melakukan advokasi dan perijinan pada kepala Desa |
8 Oktober 2020 |
Kepala Desa Pauh Kurai
Taji, Kec Pariaman Selatan |
Mendapat izin dari Kepala Desa Desa Pauh Kurai Taji, Kec Pariaman Selatan |
Muhammad Furqan |
|
b.
Persiapan pelaksana |
Agar kegiatan berjalan lancar |
Berpakaian rapi dan lengkap |
8 Oktober 2020 |
Panitia |
Pelaksana berpakaian bersih |
Muhammad Furqan |
|
c.
Persiapan alat dan bahan |
Untuk mempelancar kegiatan yang
dilakukan, memakai alat dan bahan sesuai kebutuhan |
Mempersiapkan alat dan bahan sesuai
kebutuhan |
8 Oktober 2020 |
Alat dan bahan |
Didapatkan alat dan bahan sesuai
dengan kebutuhan |
Muhammad Furqan |
|
d. Survei Mawas Diri |
Agar mendapatkan data masalah dan keadaan di
Desa |
Mempersiapkan alat dan instrumen survei |
13
Oktober 2020 |
Warga Desa Pauh Kurai
Taji, Kec Pariaman Selatan |
Mendapatkan data masalah dan keadaan di Desa Pauh Kurai
Taji, Kec Pariaman Selatan |
Muhammad Furqan |
2. |
Tahap Pelaksanaan |
||||||
|
a.
Pemaparan Program Pemberdayaan Kader Kesehatan Gigi pada kader Desa Pauh Kurai Taji, Kec Pariaman Selatan |
Untuk memberitahu kepada calon kader
mengenai program pemberdayaan kader |
Memaparkan Program Pemberdayaan Kader
Kesehatan Gigi |
15 oktober 2020 |
Calon kader kesgilut Desa Pauh Kurai Taji, Kec Pariaman Selatan |
Berhasil Memaparkan Program
Pemberdayaan Kader Kesehatan Gigi |
Muhammad Furqan |
|
b.
Pretest |
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan
calon kader terhadap materi yang akan diberikan |
Menyiapkan lembar pre test dan alat
tulis |
18-19 oktober 2020 |
Calon Kader Kesgilut Desa Pauh Kurai Taji, Kec Pariaman Selatan |
Sasaran menjawab soal pre test sesuai
dengan keadaan dan pengetahuan masing- masing. |
Muhammad Furqan |
|
c.
Pelatihan Kader |
Meningkatkan pengetahuan,
minat dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan UKGM di Kelurahan Tanjungsari di bidang kesehatan gigi dan mulut. |
Mempersiapkan SATPEL, alat
peraga atau media promosi kesehatan, lembar KMGS dan KASIH. |
18-19 oktober 2020 |
|
|
Muhammad Furqan |
|
d. Kegiatan UKBM 1.
Pemeriksaan gigi anak Sekolah Dasar |
Untuk mengetahui
status kebersihan gigi dan mulut anak sekolah dasar |
|
20 oktober 2020 |
|
|
Shasa, Ismy dan Cecil |
|
2.
Pelatihan dokter kecil |
Meningkatkan pengetahuan,
minat dan peran serta anak usia sekolah dasar dalam mewujudkan kesehatan gigi dan mulut. |
|
20 otober 2020 |
|
|
Muhammad Furqan |
|
3.
Sikat gigi masal |
Meningkatkan kemampuan
anak dalam menjaga kebersihan gigi dengan menggosok gigi yang benar |
|
|
|
|
Sri dan Nurul |
4. |
Tahap Evaluasi |
||||||
|
Evaluasi 1.
Jangka pendek ( setelah
semua kegiatan pelatihan kader tertangani ) |
- Untuk mengetahui keberhasilan
kegiatan pelatihan kader asuhan kesehatan gigi dan mulut - Evaluasi akhir
penyelenggaraan |
Sebelum kegiatan pelatihan
kader dilakukan kegiatan pre test dan
melakukan post test kembali mengenai penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada calon kader. Kedua
hasil pre test dan post test dibandingkan untuk melihat apakah ada
peningkatan nilai sebelum dan sesudah diberikan materi pelatihan. - Untuk mengetahui kekurangan
fasilitas yang disediakan oleh panitia sebagai koreksi untuk menyelenggarakan
kegiatan berikutnya. |
oktober 2020 |
Calon kader kesgilut Desa Pauh Kurai Taji, Kec Pariaman Selatan Calon kader kesgilut Desa Pauh Kurai Taji, Kec Pariaman Selatan |
Evaluasi ·
Jangka pendek : setelah semua kegiatan
pelatihan kader dilaksanakan. ·
Evaluasi tim penyelenggara / Evaluasi Proses (Organizing Comitee / OC) : evaluasi yang
berhubungan dengan penyediaan fasilitas penyelenggaraan. ·
Evaluasi tim Pelatih /
Evaluasi Input (Steering Comitee / SC) : Evaluasi yang berhubungan dengan
nara sumber tentang penyampaian materi. |
Muhammad Furqan |
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Demikian lah Laporan ini Dibuat
sebagai laporan kegiatan Penyelenggaraan UKBM, Pelatihan Kader Di Dusun Pasa
Dama , Desa Pauh Kurai Taji, Kecamatan
Pariaman Selatan, Kota Pariaman . Sumatera Barat, Maaf jika dalam penyampaian
saya dan kader Kesehatan yang lain
memiliki kekurangan dan kekhilafan , atas kerja sama dan bantuan nya kami
ucapkan terima kasih .
Dari musyawarah masyarakat desa didapatkan kesepakatan
terkait prioritas masalah dan alternatif penyeleaian masalah. Diharapkan kepada
kepala desa dan koordinator kader desa dapat mendukung kegiatan ini baik secara
fisik maupun finansial serta memotivasi masyarakat untuk turut ikut serta.
Pada
pelaksanaan kegiatan, dilakukan secara langsung dengan mematuhi protokol
kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu menggunakan masker dan mencuci tangan
sebelum memasuki ruangan pelatihan.
Pelaksanaan
kegiatan pelatihan kader Ibu PKK dlakukan oleh mahasiswa. Sedangkan pelaksanaan
pelatihan dokter kecil, dilaksanakan oleh mahasiswa dan dibantu kader dengan sistem pembagian tugas.
B.
SARAN
1. Semoga
Ke Depan nya balai desa dusun pasa dama memiliki tempat cuci tangan , soalnya
kemarin pas kegiatan melakukan pelatihan kader saya membawa galon sendiri dan
sabun untuk mencuci tangan dan mematuhi standar peraturan protocol kesehatan .
ini saran untuk kepala desa dan pemangku kebijakan setempat
2. Semoga ketika Kunjungan evaluasi yang 6 bulan
selanjutnya kader kesehatan yang sudah saya latih mencapai target yang di inginkan . agar bisa menjadi pelopor
kesehatan di dusun tempat saya tinggal .
3. Agak
susah mengatur anak kelas 5 SD dikarenakan mereka menggunakan baju bebas , jadi
mereka bermain dihalaman pekarangan sekolah , tapi Alhamdulillahnya di damping
sama orang tua .
Lampiran I
DOKUMENTASI kEGIATAN
LAMPIRAN KEGIATAN :
![]() |


Lampiran II
SATUAN ACARA DAN MATERI
PELATIHAN DOKTER KECIL
1. Bidang Studi : Usaha Kesehatan
Sekolah
2. Pokok Bahasan : Kesehatan Dasar Dokter
Kecil
3. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian dan Fungsi Gigi
b. Penyakit Gigi dan Mulut
c. Pencagahan penyakit gigi dan
mulut
4. Sasaran : Dokter
Kecil kelas V SD 01 Pauh Kurai Taji kecamatan pariaman Selatan
5. Waktu Penyuluhan : Pukul 10.00 – 11.30 WIB
6. Tempat : Rumah Pelaksana
7. Pelaksana :
a. Ketua : Muhammad Furqan
b. Bendahara : Ismy dan Lasmi
c. Sie Dokumentasi : Winda dan Cecil
d. Sie Konsumsi :
Susilowati dan Khasanah
e. Sie Perlengkapan : Shasha
f.
Sie Humas :
Khusnul khotimah
g. Sie Acara : Sri dan Nurul
8. Penanggungjawab : Sulur Joyo Sukendro,
S.SiT.,M.Kes
9. Tujuan Instruksional Umum : Setelah dilakukan pelatihan
ini, diharapkan dokter kecil kelas III dan IV dapat mengerti dan memahami
tentang kesehatan di sekolah, serta menjadi tauladan kesehatan gigi dan mulut
untuk teman sebaya.
10. Tujuan Instruksional Khusus
(TIK) :
a.
Menjelaskan Kesehatan Gigi dan Mulut
b.
Menjelaskan Kesehatan Lingkungan
c.
Menjelaskan gizi yang tepat untuk
anak
d.
Menjelaskan isi kotak P3K
11.
Proses Belajar Mengajar (PBM)
No |
Tahap |
Waktu |
Kegiatan |
|
Penyuluh |
Audiens |
|||
1. |
Pembukaan |
5 Menit |
1.
Mengucapkan salam 2.
Memperkenalkan diri 3.
Apersepsi 4.
Evaluasi awal |
a.
Menjawab salam b.
Mendengarkan c.
Menyimak d.
Mendengarkan e.
Menjawab dan pertanyaan |
2. |
Penyajian (PBM) |
1.30 jam |
A. KESEHATAN
GIGI DAN MULUT Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak
vertebrata. Mereka
memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan
banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan. II. Fungsi dan Macam macam Gigi Fungsi: v
Mengunyah dan menghancurkan makanan v
Membantu berbicara dengan jelas v
Membentuk wajah menjadi harmonis v
Untuk kecantikan dan penampilan
yang lebih baik. Macam-macam gigi : 1.Gigi Seri 2. Gigi Taring 3. Gigi Geraham Kecil 4. Gigi Geraham Besar III. Penyakit Gigi Penyakit gigi merupakan kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi, hal
ini tergantung pada saat terjadinya gangguan yang dihubungkan dengan tahap
pertumbuhan dan perkembangan gigi yang sedang berlangsung. (Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid I ; 144) Penyakit gigi dapat meliputi : 1. Gigi Berlubang (Caries) Lubang gigi, disebut juga karies gigi, disebabkan karena infeksi bakteri.
Jika tidak dirawat, lubang gigi akan semakin besar dan dalam hingga akhirnya
infeksi mencapai persyarafan gigi. Lama kelamaan gigi menjadi mati
(non-vital). Jika ada gigi yang berlubang, anak pun akan mengalami
kesulitan mengunyah makanan. Apabila kejadian ini berlanjut, bias
berujung pada penurunan nafsu makan dan dalam jangka panjang anak dapat
mengalami kurang gizi. Selain itu infeksi gigi yang berlanjut kejaringan
lunak dapat menyebabkan terjadinya abses (seperti bisul berisi nanah). Dampak
dari lubang gigi adalah jika lubang semakin besar
maka akan terasa sakit, Gusi
menjadi bengkak, Gigi akan lepas
sebelum waktunya, dan bau mulut. Faktor yang mempengaruhi : 1.
Struktur Gigi 2.
Bakteri 3.
Makanam 4.
Waktu 2. Sakit Gusi Penyakit gusi biasanya di sebabkan oleh infeksi bakteri. Pada awalnya
sering disebut gingivitis dan pada keadaan ini masih dapat diperbaiki dengan
baik. Tetapi bila terjadi pendarahan yang terus menerus biasanya gigi akan
menonjol dan akhirnya dapat tanggal dengan sendirinya. Tanda-tanda dari penyakit gusi : - Rasa yang tidak enak pada gigi disertai
bau mulut. - Gusi yang memerah dan terlihat lunak sehingga
mudah terjadi pendarahan. - Kehilangan gigi bahkan gigi akan menjadi
nyeri dan sensitive dan terasa sakit
pada waktu mengunyah. IV. Penyebab Penyebabnya
biasa terjadi karena beberapa factor
penyebab utama, yaitu : 1.
Kuman yang ada di dalam gigi. Kuman
ini sebenarnya secara normal ada dan diperlukan di rongga mulut, tetapi
apabila terdapat sisa makanan yang
melekat terus di gigi dapat menjadi penyebab terjadinya lubang gigi. 2.
Sisa makanan terutama karbohidrat
seperti gula, roti atau makanan lemak yang lengket pada gigi. Sisa makanan
yang melekat terus pada gigi dapat
diubah oleh kuman menjadi asam yang melarutkan email gigi sehingga terjadi
lubang gigi. VII.
Pencegahan a.
Menyikat gigi dengan baik setiap
hari. Segeralah
menyikat gigi setelah makan sesuatu yang manis. Mulailah menyikat gigi
anak-anak Anda ketika gigi tersebut mucul. Ajari mereka untuk menyikat gigi
secara mandiri, dan perhatikan apakah mereka menyikatnya dengan benar. b.
Hindari makanan yang manis. Makanan yang
manis seperti tebu, gula-gula, kue kering yang manis, teh atau kopi yang
bergula dapat merusak gigi dengan cepat. Jangan membiasakan anak-anak dengan
makanan dan minuman yang manis secara berlebihan. b.
Memeriksa gigi secara rutin
Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun Anda tidak merasakan
sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang
terjadi pada gigi dan dapat ditangani
segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang
tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan. |
a.
Menyimak dan mencatat b.
Menanyakan hal yang kurang jelas c.
Mendengarkan |
3. |
Evaluasi Akhir |
10
Menit |
Memberikan
pertanyaan kepada sasaran sesuai TIK: a.
Menjelaskan pengertian gigi dengan
bahasa sederhana. b.
Menjelaskan fungsi gigi dengan
bahasa sederhana. c.
Menjelaskan pengertian penyakit
gigi dengan bahasa sederhana. d.
Menjelaskan faktor-faktor penyebab
dari setiap pembahasan. e.
Menjelaskan cara pencegahan
terhadap penyakit . |
Mendengarkan dan menjawab
pertanyaan |
4. |
Penutup |
5
Menit |
1.
Menyimpulkan kegiatan 2.
Member pujian danmotivasi kepada para siswa 3.
Menyampaikan harapan, mengucapan salam serta terimakasih |
a.
Mendengarkan b.
Mendengarkan c.
Mendengarkandan menjawab |
11. Metode : Ceramah dan Tanya
jawab
12. Alat peraga / Media : Power, model gigi dan sikat gigi
14. Daftar
Pustaka :
a)
BA, A. Udiyanto, dkk. 1978. Seri
Anatomi Mulut. Jakarta :Mutiara.
b)
Besford, John. 1996. Mengenal Gigi
Anda, PetunjukBagi Orang Tua, Edisi 2. Jakarta: Arcan.
c)
Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita
Selekta Kedokteran, EdisiKetiga, Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius.
Lampiran II
KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN KADER
A.
STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan maka disusunlah materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel
berikut:
NO |
MATERI |
Waktu (JPL) |
|||
T |
P |
PL |
Jumlah |
||
A. |
Materi Dasar |
|
|
|
|
|
1. Peran dan kompetensi kader
kesehatn gigi dan mulut |
1 |
0 |
0 |
1 |
2. Tugas – tugas kader
kesehatan gigi dan mulut |
1 |
0 |
0 |
1 |
|
B. |
Materi Inti |
|
|
|
|
|
1. Bagian, bentuk dan fungsi
gigi dan mukosa mulut |
1 |
0 |
0 |
1 |
2. Cara pemeliharaan kesehatan
dan kebersihan gigi |
2 |
2 |
1 |
5 |
|
3. Pemeriksaan gigi sederhana |
2 |
2 |
2 |
6 |
|
4. Diagnosa sederhana penyakit
gigi dan mulut |
2 |
2 |
1 |
5 |
|
5. Pencatatan dan pelaporan |
2 |
2 |
1 |
5 |
|
6. KMGS dan KASIH |
2 |
2 |
2 |
6 |
|
|
JUMLAH |
13 |
10 |
7 |
30 |
Keterangan:
T = Teori
P = Penugasan
PL= Praktek Lapangan
1 Jpl @ 45 menit, untuk PL = @ 60 menit
B.
DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN
DAN METODE PEMBELAJARAN
|
|||
![]() |
C.
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM
PEMBELAJARAN
Materi Inti |
Tugas Kader |
Waktu |
1
JPL = 45 Menit, untuk PL = 60 menit |
Tujuan Umum Pembelajaran |
Setelah
pembelajaran selesai, diharapkan peserta mampu melakukan penyuluhan sederhana
mengenai kesehatan gigi da mulut serta mampu mempraktikkan pemeriksaan sederhana
di lingkungan sekitarnya. |
Tujuan Khusus Pembelajaran |
Setelah
pembelajaran selesai, diharapkan peserta mampu : 1. Menjelaskan bagian, bentuk
dan fungsi gigi serta mukosa mulut 2. Menjelaskan cara
pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut 3. Menjelaskan mengenai
diagnosa awal penyakit gigi dan mulut 4. Mampu melakukan pemeriksaan
mulut sederhana 5. Mampu melakukan pencatatan
dan pelaporan kesehatan gigi dan mulut 6. Mampu mengaplikasikan
penggunaan kartu KMGS dan Kasih |
Pokok Bahasan dan Sub-Pokok
Bahasan |
1. Bagian, bentuk dan fungsi
gigi serta mukosa mulut a. Bagian-bagian gigi b. Bentuk dan fungsi gigi c. Tumbuh kembang gigi d. Pergantian gigi geligi e. Fungsi lidah f.
Ciri-ciri gusi sehat 2. Menjelaskan cara
pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut a. Perilaku baik dan buruk b. Jenis-jenis sikat gigi c. Cara menggosok gigi yang
tepat d. Waktu menggosok gigi yang
tepat e. Makanan yang menyehatkan
gigi 3. Diagnosa awal penyakit gigi
dan mulut a. Pengertian karies, karang
gigi dan gingivitis b. penyebab terjadinya karies,
karang gigi dan gingivitis c. faktor risiko penyakit
karies, karang gigi dan gingivitis d. ciri-ciri penyakit karies,
karang gigi dan gingivitis 4. Pemeriksaan mulut sederhana a. Macam dan fungsi oral
diagnostik set (oinset, kaca mulut, sonde, ekscavator) b. Cara menggunakan OD set 5. Pencatatan dan pelaporan
kesehatan gigi dan mulut a. Cara penulisan surat
rujukan 6. Penggunaan kartu KMGS dan
KASIH a. Cara menggunaan KMGS b. Cara penggnaan KASIH |
Metode |
Curah Pendapat, diskusi, simulasi, role play, praktek lapangan, studi
kasus. |
Media |
Leaflet, poster, video |
Alat Bantu |
OD set, KMGS, KASIH |
Referensi |
Jurnal dan Modul |
D.
EVALUASI DAN SERTIFIKASI
1.
Evaluasi
a. Peserta : Melakukan Pre-test
dan Post-test kepada kader posyandu dengan memberikan beberapa pertanyaan
tertulis.
b. Fasilitator : Peserta
pelatihan diberi lembar ceklis berupa angket untuk menilai pemberi materi.
Pemberian angket ini diberikan di akhir acara
c. Penyelenggaran Acara :
Peserta, dan fasilitator diberi lembar ceklis untuk menilai kegiatan yang telah
diselenggarakan
2.
Sertifikasi
Penentuan
angka kredit pelatihan dilaksanakan berdasarkan lamanya waktu pelatihan dalam
satuan pembelajaran efektif, dimana peserta yang mengikuti pelatihan selama 30
jam pelajaran akan memperoleh angka kredit sebanyak 1 (satu).
E.
MODUL MATERI
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1.
Pengertian
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal
terpenting bagi kehidupan manusia dan merupakan bagian dari kesehatan secara
umum. Yang perlu diperhatikan oleh masyarakat. kesehatan rongga mulut merupakan
bagian integral dari kesehatan secara umum, namun banyak orang tidak mengetahui
bahwa rongga mulut berperan penting bagi kesehatan tubuh.
Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang
untuk berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai macam makanan,
meningkatkan kualitas hidup, percaya diri dan mempunyai kehidupan sosial yang
lebih baik. Kondisi sebaliknya, rongga mulut yang tidak sehat dapat berpengaruh
pada kehidupan sosial seseorang, keterbatasan fungsi pengunyahan, keterbatasan
fungsi bicara, rasa sakit dan terganggunya waktu bekerja atau sekolah.
2.
Jenis
dan Fungsi Gigi
Menurut R.,Yulianti (2014) Gigi merupakan
stuktur putih kecil yang ada di dalam mulut manusia dan menjadi salah satu
organ yang sangat penting dalam proses pencernaan dalam tubuh. Gigi digunakan
untuk mengoyak , mengikis, memotong dan mengunyah makanan. Pada manusia dapat
ditemui empat Jenis gigi yang terdapat pada mulut yaitu :
·
Gigi Seri adalah gigi yang
memiliki satu akar yang berfungsi memotong dan mengerat makanan atau benda
lainnya.
·
Gigi Taring : gigi yang memiliki
satu akar dan memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya.
·
Gigi Graham Kecil : gigi yang
memiliki dua akar yang berfungsi menggilas dan mengunyah makanan atau benda
lainnya
·
Gigi Graham Besar : gigi yang
memiliki tiga akar yang berfungsi melumat dan mengunyah makanan atau benda
lainnya.
beberapa fungsi gigi diantaranya :
1)
Pengunyahan
Gigi memiliki peran pentig untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah
ditelan serta meringkankan kerja proses pengunyahan didalam rongga mulut maka
makanan yang ada di proses menjadi lebih halus dan mempermudah proses
penelanan. Proses pengunyahan dipengaruhi oleh keseimbangan posisi antara
rahang atas dan rahang bawah, apabila tidak seimbang maka akan menggangu proses
pengunyahan sehingga gigi tidak dapat bekerja secara maksimal.
2)
Berbicara
Gigi sangat diperlukan untuk mengeluarkan bunyi ataupun huruf-huruf
tertentu seperi huruf T,V,D,S dan S. Tanpa gigi maka maka akan kesulitan dalam
berbicara alias ngomong dan tidak akan terdengar sempurna.
3)
Estetika
Gigi dan rahang dapat mempengarhui senyum seseorang, dengan adanya gigi
yang rapid an bersih maka senyum ssesorang akan terlihat lebih menarik
dibandingkan dengan seseorang yang memiliki gigi yang tidak beraturan. Selain
itu bentuk rahang juga akan mempengaruhi bentuk wajah seseorang.
3.
Cara menjaga kebersihan gigi dan
mulut
a. Jangan sikat gigi terlalu keras
Salah satu
tujuan sikat gigi adalah menghilangkan plak gigi.
Namun, jika Anda menyikat gigi terlalu keras, gesekannya dapat merobek gusi
dan mengikis enamel gigi yang relatif tipis. Akibatnya, gigi Anda
jadi lebih sensitif. Selain itu, cara sikat gigi yang tidak benar dapat menyebabkan plak gigi malah
menumpuk dan mengeras yang dapat berakibat pada gingivitis (peradangan gusi).
Menyikat gigi
haruslah dilakukan secara lembut dengan gerakan memutar dan memijat gigi.
Biasanya, lama durasi yang efektif untuk sikat gigi adalah sekitar dua
menit.
b. Sikat gigi sebelum tidur
Dianjurkan untuk
sikat gigi setidaknya dua kali sehari: bangun pagi dan sebelum beranjak
tidur.Sikat gigi sebelum tidur ternyata dapat menghilangan kuman dan plak pada
gigi Anda yang menumpuk lama sepanjang hari. Selain menyikat gigi, Anda juga
dianjurkan untuk menyikat lidah demi menghilangkan kuman atau
plak yang menempel pada lidah.
c. Gunakan pasta gigi berfluorida
Fluorida adalah
unsur alami yang dapat ditemukan di banyak hal, seperti air minum dan makanan
yang Anda konsumsi. Fluorida diserap tubuh untuk digunakan oleh sel-sel yang
membangun gigi Anda untuk menguatkan enamel gigi. Fluorida juga merupakan
pertahanan utama terhadap kerusakan gigi yang bekerja dengan memerangi kuman
yang dapat menyebabkan kerusakan, serta menyediakan perlindungan
alami untuk gigi Anda.
d.
Pilih sikat gigi yang berbulu lembut
Untuk mencegah terkena gigi sensitif atau
memperparahnya, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan lembut.
Pilih juga sikat gigi dengan ukuran kepala sikat yang cocok dengan ukuran mulut
Anda. Hal ini untuk memudahkan pergerakan bulu sikat menjangkau seluruh
permukaan gigi.
Selain sikat gigi biasa, Anda juga dapat
memilih sikat gigi elektrik. Sikat gigi ini dapat bergerak secara otomatis
untuk memudahkan Anda dalam menyikat gigi. Jenis sikat gigi ini baik digunakan
oleh orang yang sulit menggerakkan tangannya, misalnya karena penyakit
arthritis
4.
Cara Menggosok Gigi yang Benar
Agar
terhindar dari berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut, terapkan cara
menggosok gigi yang benar dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
a.
Awali dari
seluruh geraham
Setelah sikat gigi dibasahi dan dioleskan pasta
gigi secukupnya, gosok bagian luar gigi geraham pada perbatasan gusi dan gigi
dengan gerakan memutar selama kira-kira 20 detik. Setelah itu, gosok gigi
geraham dari atas ke bawah, mulai dari batas gusi hingga ujung gigi, untuk
menghilangkan plak dan sisa makanan di permukaan dan
sela-sela gigi. Lakukan selama 20 detik. Lakukan kedua gerakan tersebut pada
semua bagian luar gigi geraham, baik sisi atas maupun bawah. Setelah itu,
ulangi langkah yang sama pada bagian dalam gigi geraham.
b.
Sikat gigi
bagian depan
Setelah semua gigi geraham selesai disikat,
arahkan sikat ke gigi depan bagian luar. Gerakkan sikat gigi secara melingkar
dan perlahan hingga semua permukaan gigi depan terkena, agar sisa makanan dan
plak yang menempel dapat tersapu. Setelah itu, gosok bagian dalamnya dengan
gerakan vertikal (ke atas dan ke bawah) atau seperti sedang mencangkul, baik
pada deretan yang atas maupun bawah. Ulangi cara menggosok gigi ini sebanyak
2–3 kali pada masing-masing sisi.
c.
Sikat
permukaan mengunyah
Permukaan mengunyah gigi geraham ukurannya lebar
dan agak cekung, sehingga memungkinkan makanan untuk menempel di sana. Sikat
permukaan gigi ini dengan gerakan memutar agar sisa makan agar sisa makanan
bisa terangkat.
d. Sikat area lidah dan sisi dalam pipi
Setelah
semua gigi tersikat, jangan lupa untuk menyikat permukaan lidah dan sisi dalam
pipi dengan sikat gigi atau sikat lidah. Sisa makanan dan bakteri
penyebab bau mulut mungkin menempel pada area ini, sehingga Anda perlu
menyikatnya juga secara lembut.
e.
Bersihkan
sela gigi dengan benang gigi
Agar perawatan gigi dan mulut maksimal, Anda
disarankan untuk lanjut membersihkan gigi menggunakan benang gigi. Benang
gigi mampu mengangkat
sisa makanan yang mungkin masih terselip di sela-sela gigi yang sempit dan
tidak terjangkau oleh sikat gigi.
6.
Macam
- macam Penyakit Gigi
Berdasarkan
Agustiana (2006), Macam-macam penyakit gigi terbagi menjadi 3 yaitu :
1) Gigi
Berlubang (Karies Gigi)
Karies
atau gigi berlubang adalah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat
suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar
yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Penyebab penyakit gigi
ini diakibatkan karena adanya kuman.
Gejala Sakit Gigi
·
Tingkat
keparahan sakit gigi sangat beragam, mulai dari nyeri yang ringan dan hanya
menimbulkan rasa tidak nyaman, hingga nyeri yang parah dan tak tertahankan.
Rasa nyerinya sendiri dapat terasa berdenyut atau seperti ditusuk-tusuk. Selain
rasa nyeri, sakit gigi dapat disertai dengan pembengkakan pada gusi, sakit
kepala, dan demam.
·
Segera
temui dokter bila sakit gigi yang Anda alami sudah berlangsung lebih dari dua
hari, atau jika disertai dengan:
·
Bau busuk di dalam mulut
·
Nyeri saat mengunyah
·
Sulit menelan
·
Sesak napas
·
Sulit dan sakit saat membuka mulut
·
Nyeri telinga.
Meredakan Sakit Gigi di Rumah
·
Jika
mengalami sakit gigi, sebaiknya segera temui dokter gigi untuk mencari tahu
penyebabnya, sehingga dapat diobati dengan tepat. Namun sebelumnya, ada
beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah untuk meredakan sakit gigi,
yaitu:
·
Membersihkan sela-sela gigi dengan
benang gigi (dental floss) untuk menyingkirkan plak dan sisa makanan
yang tersangkut.
·
Berkumur dengan air hangat.
·
Berkumur dengan obat kumur
antiseptik.
·
Mengompres pipi dengan kompres
dingin apabila sakit gigi disebabkan oleh cedera.
·
Minum paracetamol untuk
meredakan nyeri. Gunakan sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat.
·
Pengobatan Sakit
Gigi
·
Pengobatan
untuk sakit gigi tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh:
·
Dokter akan melakukan tambal gigi jika sakit gigi disebabkan
oleh gigi berlubang. Bila gigi yang berlubang sudah mengalami pembusukan,
dokter gigi akan membersihkan dan mensterilkannya terlebih dahulu sebelum
ditambal.
·
Dokter akan melakukan penambalan
ulang jika sakit gigi disebabkan oleh kerusakan pada tambalan sebelumnya.
·
Dokter akan melakukan perawatan saluran akar gigi (root
canal) jika akar gigi terinfeksi.
·
Dokter akan melakukan cabut gigi jika cara-cara pengobatan
di atas tidak berhasil menyembuhkan sakit gigi. Cabut gigi juga akan dilakukan
bila sakit gigi diakibatkan oleh masalah pada pertumbuhan gigi bungsu.
·
Untuk mengatasi sakit gigi yang disebabkan
oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Tindakan yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Sakit Gigi
·
Mencegah
selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, meski gigi Anda saat ini
masih sehat, mulailah melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mencegah
sakit gigi:
·
Menyikat gigi dengan cara yang benar, dua
kali sehari, dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
·
Membersihkan sela-sela gigi dengan
benang gigi (dental floss).
·
Membatasi konsumsi makanan atau
minuman yang manis, misalnya cokelat, kue, dan permen.
·
Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi,
setidaknya setiap 6 bulan.
·
Berhenti merokok
2) Gingtivitis
(Peradangan Gusi) radang gusi terjadi akibat adanya plak dan bakteri.
Penyebab Gusi Berdarah
·
Gusi
berdarah dapat disebabkan oleh beberapa kelainan pada rongga mulut, seperti
gingivitis atau periodontitis. Gingivitis atau radang gusi sendiri disebabkan oleh penumpukan
plak di garis gusi. Plak yang makin menumpuk akan mengeras menjadi karang gigi, dan berisiko menimbulkan perdarahan pada gusi. Adapun periodontitis
adalah gingivitis yang tidak ditangani. Periodontitis ditandai dengan infeksi
pada gusi, tulang rahang, dan jaringan ikat yang menghubungkan gigi dan gusi.
·
Selain
penyakit pada rongga mulut, gusi berdarah juga dapat disebabkan oleh sejumlah
faktor, seperti:
- Kebiasaan menyikat gigi
terlalu keras
- Penggunaan sikat gigi
yang kasar
- Gusi yang belum
beradaptasi pada penggunaan benang gigi (dental floss)
- Penggunaan gigi palsu
yang tidak terpasang dengan tepat
- Perubahan hormon dalam
masa kehamilan
- Peradangan gusi terkait
kehamilan (pregnancy gingivitis)
- Kekurangan vitamin C dan
vitamin K
- Diabetes
- Penggunaan obat
pengencer darah
- Trombositopenia atau
kekurangan sel keping darah atau trombosit, seperti pada demam berdarah
- Leukemia atau kanker
darah
- Hemofilia atau gangguan
pembekuan darah.
Diagnosis Gusi Berdarah
·
Untuk
mendiagnosis gusi berdarah, dokter cukup melakukan pemeriksaan fisik pada gusi
pasien. Sedangkan untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya, dokter akan
bertanya tentang pola diet dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
·
Bila
diperlukan, dokter akan menjalankan pemeriksaan penunjang, seperti hitung darah
lengkap dan pemeriksaan foto Rontgen. Hitung darah lengkap dilakukan bila dokter menduga gusi
berdarah pada pasien disebabkan oleh kelainan darah, dan pemeriksaan foto
Rontgen dilakukan apabila gusi berdarah diduga terkait dengan masalah pada gigi
dan area rahang.
Pengobatan dan Pencegahan Gusi Berdarah
·
Pengobatan
gusi berdarah tergantung kepada penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh,
bila gusi berdarah disebabkan oleh gingivitis, dokter gigi dapat melakukan scaling gigi dan root planing atau
perawatan saluran akar gigi. Kedua prosedur tersebut bertujuan menghilangkan
karang dan bakteri dari permukaan gigi, serta bagian bawah gusi. Dokter juga
dapat melakukan tambal gigi hingga perbaikan posisi gigi, bila terdapat gigi
berlubang atau gigi tidak rata, yang membuat plak sulit dibersihkan.
·
Pada
gusi berdarah yang disebabkan oleh periodontitis, scaling gigi
dan perawatan saluran akar gigi juga akan dilakukan. Bila terdapat infeksi di
dalam rongga mulut, dokter akan memberikan antibiotik. Sedangkan pada periodontitis yang sudah parah, dokter dapat menjalankan beberapa prosedur bedah,
seperti cangkok jaringan lunak, dan cangkok tulang.
7.
Mengenal
kebiasaan baik dan kebiasaan buruk untuk kesehatan gigi
-KEBIASAAN BURUK
·
MengunyahEs
Kebiasaan ini mungkin Anda anggap tidak berbahaya. Tapi mengunyah es berisiko
membuat gigi retak. Pecahan es juga bisa mengiritasi gusi Anda. Jadi kalau Anda
muncul keinginan untuk mengunyah es, alihkan keinginan tersebut dan dapat
digantikan dengan permen karet bebas gula.
·
Berolahraga Tanpa Pelindung Mulut
Bertanding olahraga memang seru. Tapi kalau Anda bermain tanpa pelindung mulut
ada kemungkinan gigi Anda berisiko rusak akibat terkena pukulan atau benda
keras. Beberapa cabang olah raga memiliki resiko cedera pada wajah termasuk
mulut, dimana telah ditemukan pada beberapa keadaan terjadinya gigi depan yang
patah karena cedera pada saat olah raga.
·
Mengisap
Dot
Kalau Anda sering memberi bayi susu botol, kelak kebiasaan ini bisa berdampak
pada kelainan dan kerusakan gigi. Untuk mencegahnya, hindari bayi Anda tertidur
dengan gigi masih menggigit dot supaya gula dalam susu tidak menempel di gigi.
·
Menggeretakkan
gigi
Kebiasaan ini umum disebut bruxism dan bisa merusak gigi. Penyebabnya dipicu
oleh stress dan biasanya terjadi ketika tidur tanpa disadari oleh penderita.
Biasanya dokter gigi akan memberikan pelindung gigi berupa mouth guard yang
dapat digunakan saat tidur untuk melindungi gigi Anda dari kerusakan yang lebih
lanjut.
·
Makanan manis dan minuman bersoda
Makanan manis adalah musuh nomor satu gigi. Permen dan minuman soda yang banyak
mengandung gula, akan menempel di gigi dan dirubah menjadi asam oleh bakteri
yang dapat merusak gigi geligi anda. Hal ini dapat menyebabkan gigi Anda
berlubang
·
Membuka
atau menggigit sesuatu dengan gigi
Membuka tutup botol, merobek bungkus snack atau menggigit pensil dengan gigi
geligi dapat menyebabkan gigi menjadi rusak. Anda harus sadar bahwa gigi
merupakan bagian dalam tubuh mempunyai fungsi pengunyahan, estetis dan bicara.
Jadi ada baiknya Anda lebih memperhatikan dan menjaga kesehatan gigi geligi
Anda dengan menghilangkan kebiasaan buruk.
·
Merokok
Merokok tak hanya membuat gigi kuning dan menyebabkan penyakit gusi, tapi juga
berisiko menimbulkan kanker mulut.
-
KEBIASAAN
BAIK UNTUK KESEHATAN GIGI
·
Menggosok gigi
Untuk mencegah gigi berlubang, menggosok gigi
adalah hal yang wajib dilakukan. Ketika gigi tidak digosok dengan teratur,
partikel yang menempel pada gigi akan mengeluarkan asam dan membuat enamel
berlubang. Karena itu, sebaiknya selalu sikat gigi minimal dua kali sehari.
·
Berkumur
Selain menggosok gigi dan membersihkan gigi dengan
dental floss, sebaiknya juga kumur-kumur untuk menghilangkan partikel dari
gigi. Selain menghilangkan asam pada mulut, berkumur juga penting untuk
mencegah gigi berlubang.
·
Hindari junk food
Makanan seperti junk food yang terlalu banyak
mengandung karbohidrat, gula, lemak, dan zat tepung buruk untuk gigi. Jika
ingin terhindar dari gigi berlubang, masalah bau napas tak sedap, atau penyakit
gusi, maka hindari mengonsumsi junk food.
·
Kunjungi dokter gigi secara teratur
Banyak orang yang tak suka mengunjungi dokter gigi.
Kemungkinan karena alat-alatnya yang tampak menakutkan. Namun mengunjungi
dokter gigi secara teratur, enam bulan sekali, penting untuk menjaga kesehatan
gigi
8.
Mencegah Penyakit Gigi dan Mulut
Berikut ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit
gigi dan mulut:
·
Memelihara kebersihan mulut (
menghilangkan plak dan bakteri ). Memelihara kebersian mulut dapat dilakukan
dengan berbagai cara salah satu cara yang paling efektif adalah dengan
menggosok gigi secara rutin, agar kita dapat memutus rantai penyebab terjadinya
karies dan berbagai penyakit mulut lainnya.
·
Memperkuat gigi ( dengan Flour ).
Cara memperkuat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flour.
·
Mengurangi konsumsi makanan yang
manis dan lengket. Makanan yang kita makan merupakan nutrisi yang penting untuk
tubuh kita namun beberapa makanan mungkin tidak cocok untuk kesehatan gigi dan
mulut kita, sebenarnya bukan tidak boleh namun apabila kita mengkonsumsi
makanan manis dan lengket sebaiknya setelah itu langgung menggosok gigi dengan
bersih agar sisa-sisa dari makanan tersebut tidak menempel pada sela-sela gigi
yang akan mempercepat terjadinya proses karies dan berbagai penyakit mulut
lainnya.
·
Membiasakan konsumsi makanan
berserat dan menyehatkan gigi. Makanan serat selain bagus untuk kesehatan tubuh
juga bagus untuk kesehatan gigi dan mulut.
·
Mungkin lebih baik jika anda
tempelkan tulisan diwastafel, kamar mandi ataupun diruang makan anda. Dari
uraian diatas bisa disingkat seperti ini:
·
Sikat gigi minimal 2 kali yaitu
sesudah sarapan dan sebelum tidur malam.
·
Gunakan sikat gigi yang berbulu
halus dan pasta gigi berflouride.
·
Sikat seluruh permukaan gigi
selama 2 menit, dan berkumur cukup 1 kali.
·
Kurangi makan makanan yang bergula
dan lengket ( tidak lebih dari 2 kali diantara waktu makan ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar