LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
PRAKTEK KERJA NYATA INTERPROFESSIONAL COLLABORATION/EDUCATION
(PKN IPC/E) 2020 SECARA DARING
DALAM LINGKUP RT 02/RW 03
KELURAHAN PEDALANGAN , KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG
TEMA :
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN
COVID-19
MELALUI PRAKTEK KERJA NYATA INTERPROFESSIONAL COLLABORATION (PKN
IPC/E)
Dosen Pembimbing Lapangan : Ana Yuliah Rahmawati, S.Gz, M.Gz
Disusun
oleh :
MUHAMMAD
FURQAN
P1337425217047
DIV
Keperawatan Gigi
PKN – IPC/E RT/RW 02/03
KEL.
PEDALANGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2020
HALAMAN
PENGESAHAN LPP
KEL. PEDALANGAN 02/03
KEC. BANYUMANIK
KOTA SEMARANG
Dengan
selesainya Kegiatan Surveilance dan Presentasi Rencana PKN IPC di Sosialisasi
Program yang telah diselenggarakan di kelurahan Pedalangan 02/03 kecamatan Banyumanik kota
Semarang, maka
kami dibawah ini mengajukan pengesahan atas LPP yang telah disusun:
No. |
Nama
Mahasiswa |
NIM |
Ttd |
1 |
MUHAMMAD
FURQAN |
P1337425217047 |
|
Semarang, Mei 2020
Menyetujui,
Ketua RT 02 Kel. Pedalangan Dosen Pembimbing
Lapangan
Pardimin Ana
Yuliah Rahmawati, S.Gz, M.Gz
NIP. 197007301993092001
Mengetahui,
Ketua Panitia PKN IPC 2020,
Dr.
M. Choiroel Anwar, SKM, M.Kes
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan pelaksanaan program dengan judul “LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA
NYATA INTERPROFESSIONAL COLLABORATION/EDUCATION (PKN IPC/E) 2020 SECARA DARING
DALAM LINGKUP RT 02/RW 03 KELURAHAN PEDALANGAN , KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA
SEMARANG” dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban
akan program yang telah terlaksana. Dalam pelaksanaannya program PKN IPC/E
tahun 2020 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi proses pemutusan
mata rantai penyebaran virus corona yang di bulan Mei ini masih cukup tinggi
prevalensinya dengan kasus yang meningkat tajam.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih atas bimbingan, saran, kritik serta motivasi dari berbagai pihak
khususnya kepada:
1.
Bapak
Marsum, BE, S.Pd, MHP., selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang
2.
Bapak
Dr. M. Choiroel Anwar, S.Km, M.Kes.(Epid) selaku Ketua PKN - IPC Poltekkes
Kemenkes Semarang yang memberikan ijin untuk menyelesaikan laporan pelaksanaan
program
3.
Ibu Ana Yuliah Rahmawati, S.Gz, M.Gz Dosen Pembimbing Lapangan
kelompok XXX dalam PKN - IPC Poltekkes Kemenkes Semarang
4.
Bapak
Pardimin selaku Ketua RT di wilayah RT 02/RW 03 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang
5.
Seluruh
rekan-rekan kelompok XXX PKN IPC/E Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Semarang yang dengan penuh antusias dan semangat bahu-membahu berkontribusi
dalam keberhasilan program
6.
Seluruh
masyarakat di wilayah RT 02/RW 03 Kelurahan Pedalangan , Kecamatan Banyumanik,
Kota Semarang yang telah berpartisipasi aktif mengikuti jalannya program dari
awal hingga akhir
Semoga
laporan pelaksanaan program ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait. Dan
untuk itu penulis mengharapkan bimbingan serta kritik dan saran demi perbaikan
laporan pelaksanaan program ini.
Semarang, 29 Mei 2020
Penyusunan
MUHAMMAD
FURQAN
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Tujuan Laporan......................................................................................................... 2
C. Manfaat……………………………………………………………………………….......3
D. Kondisi Objektif dan
Potensi Wilayah....................................................................... 5
E. Hasil Pengkajian ...................................................................................................... 6
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Rumusan Masalah.................................................................................................... 21
B. Prioritas Masalah...................................................................................................... 25
C. Rencana Program (POA)......................................................................................... 28
D.
Hasil Kegiatan…………………………………………………………………….......... 34
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................................. 40
B. Rencana Tindak Lanjut ............................................................................................ 41
C. Presentasi Indikator hasil
keberhasilan kegiatan………………….... 55
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 65
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Praktek Kerja Nyata Inter Professional Collaboration/Education (PKN IPC/E) di Lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang dirintis sejak tahun 2016 sampai sekarang
sudah berjalan selama 5 tahun. PKN IPC/E
dilaksanakan sebagai proses pembelajaran di
lapangan bagi mahasiswa dalam mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan
sekaligus sebagai wahana pemberdayaan kesehatan keluarga.
Skema kegiatan direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan yang digali
dari keluarga, dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga. Dari kegiatan ini
diharapkan dapat memacu kemampuan keluarga dalam mengenali masalah,
pengembangan diri dan lingkungannya sehingga kualitas hidup. Dalam
perkembangannya, di tahun awal tahun 2020 terjadi wabah penyebaran virus Covid
19 dan oleh WHO dinyatakan sebagai Pandemi sehingga program Program PKN
IPC/E Poltekkes Kemenkes Semarang
menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Tema PKN IPC/E 2020 adalah “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 Melalui
Praktek Kerja Nyata-Interprofesional Colaboration/Education (PKN-IPC/E).”
Tema ini juga merupakan bentuk
perwujudan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Semarang dalam menunjang Tri Dharma
Perguruan Tinggi - khususnya di bidang Pengabdian Masyarakat. Melalui Program
ini diharapkan dapat meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa dari
berbagai latar belakang keilmuan dengan pendekatan kolaboratif untuk membantu
program Kementrian Kesehatan dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencegahan
Covid 19 di RT/RW/Desa.
Pelaksanaan Program ini sebagai bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk
hidup di tengah masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing dan
secara kolaboratif bersama mahasiswa lain dengan bidang ilmu berbeda akan
bersama-sama meningkatkan peranan masyarakat dalam pemutusan mata rantai
penularan virus corona. Kolaboratif dengan mahasiswa lain, masyarakat, dosen
pembimbing lapangan dilaksanakan secara on line.
Kegiatan PKN IPC/E secara
daring ini
diharapkan dapat menjadi kegiatan civitas akademika Poltekkes Kemenkes Semarang
dalam membantu memberikan solusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat
pedesaan dan dapat menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan dan
berkelanjutan dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat desa. Oleh karena itu,
perlu ada suatu mekanisme pengaturan dan koordinasi kegiatan pengabdian
masyarakat yang terstruktur dan berkesinambungan oleh institusi Poltekkes
Kemenkes Semarang sehingga luaran dan dampak yang dihasilkan dapat lebih baik
dan lebih dirasakan oleh masyarakat luas.
Gambaran umum kondisi lingkungan RT/RW
02/03 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik,
Semarang sudah cukup bersih dan tertata rapi. Disamping itu, terdapat
permasalahan dalam pencegahan atau memutus rantai penularan Covid-19 yang
mendasari kategori keluarga terbebas dari virus dan sehat di RT/RW 02/03
Kelurahan Pedalangan, Banyumanik,
Semarang.
Berdasarkan latar
belakang tersebut, keberadaan tenaga kesehatan serta pihak-pihak yang memiliki
tanggung jawab untuk menggerakkan masyarakat dalam melakukan perubahan perilaku
yang mendasari terbentuknya keluarga sehat berdasarkan indikator keluarga sehat
di RT 02
Kelurahan Pedalangan.
B. TUJUAN
LAPORAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman
masyarakat RT/RW 02/03 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang mengenai langkah-langkah pencegahan dan penanganan Covid-19.
b. Tujuan
Khusus
1.
Meningkatkan
status kesehatan di RT/RW 02/03 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Semarang.
2.
Meningkatkan
kesadaran masyarakat di RT/RW
02/03 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik,
Semarang mengenai pencegahan Covid-19.
3.
Meningkatkan
kinerja dan kemampuan kader-kader kesehatan dalam upaya membangun kesehatan dan
kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
4.
Meminimalisir
terjadinya penularan covid-19 di RT/RW 02/03 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Semarang.
5.
Meningkatkan
pengetahuan orang tua tentang Pengertian, Pencegahan dan penyebab Covid-19.
6.
Meningkatkan
kesadaran ibu pentingnya cara menyusui dan di masa pandemi ini.
7.
Meningkatan pengetahuan masyarakat tentang cara penularan
Covid-19,
8.
Memberikan stigma positif terhadap penderita covid-19.
9.
Memperoleh
tambahan ketrampilan tentang PHBS, peningkatan gizi, peningkatan imunitas,
aktifitas fisik dan hal lain yang berhubungan dengan upaya melawan paparan
virus corona.
10.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penting nya
mencuci tangan menggunakan
air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer.
11.
Meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memakai masker
12.
Meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memakai berjaga jarak
atau physical distancing.
C. MANFAAT
1.
Bagi
Masyarakat
Memberi
pengetahuan tentang COVID-19 baik cara pencegahan dan penularan.
2.
Bagi
Mahasiswa
Menambah
pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan pelayanan kesehatan
secara kolaboratif pada keluarga terpilih sesuai dengan program utama dari PKN
– IPC di RT/RW
02/03 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik,
Semarang.
D. KONDISI OBJEKTIF DAN POTENSI WILAYAH
A. KONDISI
DAN POTENSI WILAYAH
1.
Kondisi
Subjektif
(Gambar 1.3.1 Peta Wilayah kelurahan
pedalangan )
PROFIL KELURAHAN PEDALANGAN
Pada dasarnya
setiap wilayah memliliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah yang lainnya.
Karakteristik pada masing-masing wilayah tersusun atas keterkaitan segala aspek
dan komponen yang ada pada wilauyah tersebut.Karakteristik tersebutdapat
dijadikan dasar untuk melakukan suatu perencanaan. Kelurahan Pedalangan
Kecamatan Banyumanik merupakan salah satu wilayah di Kota Semarang yang
perkembangannya terjadi sangat cepat. Klurahan Pedalangan terkena dampak dari
adanya kawasan pendidikan di kelurahan Tembalang. Banyak terjadi perubahan
lahan dilihat dari adanya pembangunan perumahan baru dan pertumbuhan penduduk.
Data-data dari profil kelurahan pedalangan ini merupakan kondisi yang secara
tidak langsung menjadi karakteristik kelurahan Pedalangan agar kedepannya dapat
sesuai dengan kebutuhan dari kondisi eksisting wilayah serta permasalahan
penghambat dalam perkembangan dapat diminimalisir menjadi lebih baik.
Kelurahan Pedalangan, letaknya cukup
strategis karena berada di tengah wilayah Kecamatan Banyumanik Kota Semarang,
yang 80% masyarakatnya bertempat tinggal di Perumnas / Perumahan dan padat
penduduknya.Kelurahan Pedalangan yang hampir mirip dengan wilayah Kota Semarang
bagian atas, sehingga dapat dilihat topografi, litologi, klimatologi dan
Morfologi wilayah tersebut.
1.TOPOGRAFI
Kelurahan Pedalangan memiliki
tingkat kelerengan 0-2 % yang dikategorikan memiliki kelerengan tipe datar dan
kelerengan 2-15% yang dikategorikan tingat landai . Tingkat kelerengan landai
terdapat di wilayah bagian utara dan bagian selatan.
2.LITOGOGI
Karakteristik litologi di kelurahan
Pedalangan terbagi kedalam litologi batuan dan tanah.
a).Batuan
Berdasarkan peta Bappeda Kota Semarang,jenis batuan yang terdapat di
kelurahan Pedalangan adalah batuan breksi sendimen yang tersebar menyeluruh
.Jenis batuan ini termasuk batuan sendimen yang bersifat kokoh sehingga cocok
dimanfaatkan sebagai pemukiman ataupun bangunan lainnya
Adapun batas wilayah Kelurahan
PEDALANGAN secara administratif sbb :
- Sebelah
Utara
: Kelurahan
Tembalang
- Sebelah Timur
: Kelurahan
Kramas
- Sebelah Selatan
: Kelurahan
Padangsari
- Sebelah Barat
:
Kelurahan Srondol Wetan
Yang terbagi menjadi menjadi 11
Rukun Warga dan terdiri dari 68 Rukun Tetangga. Sampai saat ini
(september) 2019 jumlah warga di kelurahan pedalangan sekitar 12.821 orang ,di
bagi dari 6.423 Laki-laki dan 6.398 penduduk perempuan.
Jarak antara Kelurahan PEDALANGAN dengan :
- Pusat Pemerintahan Kecamatan Banyumanik :
5 Km
- Pusat Pemerintahan Kota Semarang
: 13 Km
- Pusat Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah
: 12 Km
- Ibu Kota Negara RI
: 497 Km
E.
Hasil Pengkajian
Berdasarkan hasil
Pengambilan Data Dasar yang dilakukan di RT/RW 02/03 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Semarang analisa
data dilakukan berdasarkan 29 Indikator tentang Covid-19. Berikut Analisa Data
dari Hasil Pengambilan Data Dasar :
1.
Riwayat Perjalanan domestik / internasional 14 hari
Terakhir
Tabel 1. Apakah
Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat melakukan perjalanan domestik/internasional
dalam 14 hari terakhir
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 1, presentase memiliki
riwayat melakukan perjalanan domestik/internasional dalam 14 hari terakhir. Yang memiliki riwayat melakukan perjalanan
domestik/internasional dalam 14 hari terakhir
adalah 0% dan yang tidak memiliki
riwayat melakukan perjalanan domestik/internasional dalam 14 hari terakhir yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar
0%.
2.
Pernah bertemu dengan turis asing dalam 14 hari terakhir
Tabel 2. Apakah Bapak/Ibu/saudara pernah bertemu dengan
turis asing dalam 14 hari terakhir
|
N |
% |
PERNAH |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 2, presentase Pernah
bertemu dengan turis asing dalam 14 hari terakhir. Yang Pernah bertemu dengan turis asing dalam 14 hari terakhir 0% dan yang tidak pernah bertemu
dengan turis asing dalam 14 hari terakhir yaitu sebesar 100%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
3.
Memiliki riwayat kontak dengan penderita covid-19
Tabel 3. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat kontak
(misalnya berjabat tangan, mengobrol lama, berada satu ruangan) dengan orang
yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 3, presentase memiliki riwayat
kontak dengan penderita covid-19.
Yang Memiliki riwayat
kontak dengan penderita covid-19
0% dan yang tidak Memiliki riwayat kontak dengan penderita covid-19 yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk
yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
4.
Mengalami demam
Tabel 4. Apakah saat ini Bapak/Ibu/saudara mengalami
demam
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 4, presentase yang mengalami demam. Yang Mengalami demam 0% dan yang tidak mengalami demam yaitu sebesar 100%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
5.
Ada gejala batuk
Tabel 5. Apakah saat ini Bapak/Ibu/saudara ada gejala
batuk
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 5, presentase yang ada gejala batuk. Yang Ada gejala batuk 0% dan yang tidak ada gejala batuk yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk
yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
6.
Merasakan nyeri di tenggorokan
Tabel 6. Apakah Bapak/Ibu/saudara merasakan nyeri di
tenggorokan
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 6, presentase yang merasakan
nyeri di tenggorokan. Yang merasakan
nyeri di tenggorokan 0% dan yang
tidak merasakan nyeri di tenggorokan yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar
0%.
7.
Merasakan sesak
Tabel 7. Apakah nafas Bapak/Ibu/saudara terasa sesak
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 7, presentase yang merasakan
sesak. Yang merasakan
sesak 0% dan yang tidak merasakan
sesak yaitu sebesar 100%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
8.
Sedang batuk/pilek
Tabel 8. Apakah Bapak/Ibu/saudara sedang batuk/pilek
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 8, presentase yang sedang
batuk/pilek. Yang sedang
batuk/pilek 0% dan yang tidak sedang
batuk/pilek yaitu sebesar 100%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
9.
Memiliki riwayat penyakit Diabetes Millitus (kencing
manis)
Tabel 9. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat
penyakit Diabetes Millitus (kencing manis)
|
N |
% |
ADA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 9, presentase yang memiliki
riwayat penyakit Diabetes Millitus (kencing manis) 0% dan yang tidak memiliki riwayat penyakit
Diabetes Millitus (kencing manis)
yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
10.
Memiliki riwayat penyakit Hipertensi (darah tinggi)
Tabel 10. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat
penyakit hipertensi (darah tinggi)
|
N |
% |
ADA |
3 |
9.38 |
TIDAK |
29 |
90.63 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 10, presentase yang memiliki
riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi) yaitu sebesar 9,38% dan yang tidak memiliki riwayat
penyakit hipertensi (darah tinggi) yaitu sebesar 90,63%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
11.
Memiliki riwayat penyakit Jantung
Tabel 11. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat
penyakit Jantung
|
N |
% |
ADA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 11, presentase yang memiliki
riwayat penyakit jantung 0% dan
yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa
dinilai (N) sebesar 0%.
12.
Memiliki riwayat penyakit Ginjal
Tabel 12. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat
penyakit Ginjal
|
N |
% |
ADA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 12, presentase yang memiliki
riwayat penyakit ginjal 0% dan
yang tidak memiliki riwayat penyakit ginjal yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa
dinilai (N) sebesar 0%.
13.
Memiliki riwayat penyakit bronkitis/asma/paru/pnemonia
Tabel 13. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat
penyakit paru/bronkitis/asma/pnemonia
|
N |
% |
ADA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 13, presentase yang memiliki
riwayat penyakit bronkitis/asma/paru/pnemonia 0% dan yang tidak memiliki riwayat penyakit
bronkitis/asma/paru/pnemonia yaitu
sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
14.
Sedang hamil
Tabel 14. Apakah saat ini Ibu sedang hamil
|
N |
% |
HAMIL |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 14, presentase yang sedang hamil 0% dan yang tidak sedang
hamil yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang
tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
15.
Ada keluarga anggota yang menyusui saat pandemi ini
Tabel 15. Apakah ada keluarga anggota yang menyusui saat
pandemi ini
|
N |
% |
MENYUSUI |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 15, presentase yang sedang
menyusui 0%
dan yang tidak sedang menyusui yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N)
sebesar 0%.
16.
Mengetahui cara menyusui bayi di masa pendemi
Tabel 16. Apakah Saudara mengetahui cara menyusui bayi di
masa pendemi
|
N |
% |
MENGETaHUI |
32 |
100 |
TIDAK |
0 |
0 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 16, presentase yang mengetahui cara
menyusui bayi di masa pendemi adalah 100% dan yang tidak mengetahui cara
menyusui bayi di masa pendemi
yaitu sebesar 0%, sedangkan untuk
yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
17.
Melakukan pemeriksaan secara online (Daring/WA)
Tabel 17. Apakah saudara (ibu hamil) melakukan
pemeriksaan secara online (Daring/WA)
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 17, presentase yang melakukan
pemeriksaan secara online (Daring/WA) 0% dan yang tidak melakukan
pemeriksaan secara online (Daring/WA) yaitu 100%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
18.
Memiliki riwayat perjalanan ke luar kota (zona merah)
Tabel 18. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat
perjalanan ke luar kota (zona merah)
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 18, presentase yang memiliki riwayat
perjalanan ke luar kota (zona merah) 0% dan yang tidak memiliki riwayat
perjalanan ke luar kota (zona merah) yaitu 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N)
sebesar 0%.
19.
Bertempat tinggal di redzone
Tabel 19. Apakah Bapak/Ibu/saudara bertempat tinggal di
areaKabupaten/Kota zona merah
|
N |
% |
YA |
32 |
100 |
TIDAK |
0 |
0 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 19, presentase yang bertempat tinggal
di redzone 100% dan yang tidak bertempat tinggal
di redzone yaitu 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N)
sebesar 0%.
20.
Pernah kontak dengan penderita covid-19
Tabel 20. Apakah Bapak/Ibu/saudara pernah kontak dengan
penderita Covid 19.
|
N |
% |
YA |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 20,
presentase yang pernah
kontak dengan penderita covid-19 yaitu 0% dan yang tidak pernah kontak
dengan penderita covid-19
yaitu 100%, sedangkan untuk yang tidak
bisa dinilai (N) sebesar 0%.
21.
Pernah menerima tamu dari kota/zona merah
Tabel 21. Apakah
Bapak/Ibu/saudara pernah menerima tamu di rumah dari luar kota / zona merah
|
N |
% |
PERNAH |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 21, presentase yang pernah
menerima tamu di rumah dari luar kota / zona merah 0% dan yang tidak pernah menerima
tamu di rumah dari luar kota / zona merah yaitu 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N)
sebesar 0%.
22.
Mengetahui tata cara pencegahan covid 19
Tabel 22. Apakah
Bapak/Ibu/saudara tahu tata cara prosedur pencegahan Covid 19
|
N |
% |
TAHU |
32 |
100 |
TIDAK |
0 |
0 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 22, presentase yang mengetahui tata
cara pencegahan covid 19 yaitu
100% dan yang tidak mengetahui tata cara
pencegahan covid 19 yaitu 0%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
23.
Mengunjungi orang sakit 14 hari terakhir
Tabel 23. Apakah
Bapak/Ibu/saudara pernah mengunjungi orang sakit dalam kurun waktu 14 hari
terakhir
|
N |
% |
PERNAH |
2 |
6.25 |
TIDAK |
30 |
93.75 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 23, presentase yang mengunjungi orang
sakit 14 hari terakhir yaitu
6,25% dan yang tidak mengunjungi orang
sakit 14 hari terakhir yaitu 93,75%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
24.
Menyediakan fasilitas cuci tangan di depan rumah
Tabel 24. Apakah
di depan rumah Bapak/Ibu/saudara menyediakan fasilitas cuci tangan dengan air
mengalir yang dilengkapi sabun di depan rumah
|
N |
% |
MENYEDIAKAN |
32 |
100 |
TIDAK |
0 |
0 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 24, presentase yang menyediakan
fasilitas cuci tangan di depan rumah yaitu 100% dan yang tidak menyediakan
fasilitas cuci tangan di depan rumah yaitu 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar
0%.
25.
Mengetahui 6 langkah cuci tangan
Tabel 25. Dalam
melakukan cuci tangan, apakah Bapak/Ibu/saudara melakukan dengan 6 langkah
|
N |
% |
6 LANGKAH |
26 |
81.25 |
TIDAK |
6 |
18.75 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 25, presentase yang mengetahui 6
langkah cuci tangan yaitu
81,25% dan yang tidak mengetahui 6
langkah cuci tangan yaitu 18,75%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
26.
Memiliki APD (masker)
Tabel 26. Apakah Bapak/Ibu/saudara
memiliki APD (masker)
|
N |
% |
MEMILIKI |
32 |
100 |
TIDAK |
0 |
0 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 26, presentase yang memiliki APD
(masker) yaitu 100% dan yang tidak memiliki APD
(masker) yaitu 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N)
sebesar 0%.
27.
Selalu memakai APD (masker) saat keluar rumah
Tabel 27. Apakah
Bapak/Ibu/saudara selalu memakai APD (masker) ketika keluar rumah
|
N |
% |
MEMAKAI |
32 |
100 |
TIDAK |
0 |
0 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 27, presentase yang selalu memakai APD
(masker) saat keluar rumah yaitu
100% dan yang tidak memakai
APD (masker) saat keluar rumah yaitu 0%, sedangkan untuk yang
tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
28.
Memahami pengertian covid-19
Tabel 28. Apakah
Bapak/Ibu/Saudara memahami pengertian covid-19
|
N |
% |
YA |
30 |
93.75 |
TIDAK |
2 |
6.25 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 28, presentase yang memahami
pengertian covid-19 yaitu
93,75% dan yang tidak memahami
pengertian covid-19 yaitu
6,25%, sedangkan untuk yang
tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
29.
Memahami penyebab covid-19
Tabel 28. Apakah
Bapak/Ibu/Saudara memahami penyebab covid-19
|
N |
% |
YA |
28 |
87.50 |
TIDAK |
4 |
12.50 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 29, presentase yang memahami penyebab
covid-19 yaitu
87,50% dan yang tidak memahami penyebab
covid-19 yaitu 12,50%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
30.
Memahami cara penularan covid-19
Tabel 30. Apakah
Bapak/Ibu/Saudara memahami cara penularan covid-19
|
N |
% |
YA |
31 |
96.88 |
TIDAK |
1 |
3.13 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 30, presentase yang memahami cara
penularan covid-19 yaitu
96,88% dan yang tidak memahami cara
penularan covid-19 yaitu 3.13%,
sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
31.
Mengonsumsi makanan yang bergizi
Tabel 31. Apakah
Bapak/Ibu/Saudara mengkonsumsi makanan yang lebih bergizi pada masa covid-19
|
N |
% |
YA |
32 |
100 |
TIDAK |
0 |
0 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 31, presentase yang mengonsumsi
makanan yang bergizi yaitu
100% dan yang tidak mengonsumsi
makanan yang bergizi yaitu
0%, sedangkan untuk yang tidak bisa
dinilai (N) sebesar 0%.
32.
Setuju dengan pengucilan penderita covid-19
Tabel 32. Apakah
Bapak/Ibu/Saudara setuju dengan pengucilan penderita covid-19
|
N |
% |
SETUJU |
0 |
0 |
TIDAK |
32 |
100 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 32, presentase yang setuju dengan
pengucilan penderita covid-19 yaitu 0% dan
yang tidak setuju
dengan pengucilan penderita covid-19 yaitu 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar
0%.
33.
Berjemur setiap pagi hari pada masa pandemi
Tabel 33. Apakah
Bapak/Ibu/Saudara berjemur setiap pagi hari selama pandemi covid-19
|
N |
% |
BERJEMUR |
28 |
87.50 |
TIDAK |
4 |
12.50 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 33, presentase yang berjemur setiap
pagi hari pada masa pandemi yaitu 87,50% dan yang tidak berjemur setiap
pagi hari pada masa pandemi yaitu
12,50%, sedangkan untuk yang
tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.
34.
Melakukan periksa ke klinik atau pengobatan mandiri
Tabel 34. Apakah
Bapak/Ibu/Saudara ketika mengalami keluhan gigi melakukan periksa ke klinik
kesehatan atau berupaya melakukan pengobatan mandiri
|
N |
% |
KE KLINIK |
10 |
31.25 |
TIDAK |
22 |
68.75 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 34, presentase yang melakukan periksa
ke klinik atau pengobatan mandiri yaitu 31,25% dan yang tidak melakukan periksa
ke klinik atau pengobatan mandiri yaitu
68,75%, sedangkan untuk yang tidak bisa
dinilai (N) sebesar 0%.
35.
Melakukan pertemuan dengan jumlah lebih dari 10 orang
Tabel 35. Apakah
Bapak/Ibu/saudara masih melakukan pertemuan dengan teman/tetangga/ saudara
dalam perkumpulan yang lebih dari 10 orang
|
N |
% |
MASIH |
4 |
12.50 |
TIDAK |
28 |
87.50 |
N |
0 |
0 |
Total |
32 |
100 |
Berdasarkan tabel 34, presentase yang masih melakukan
pertemuan dengan jumlah lebih dari 10 orang yaitu 12,50% dan yang tidak melakukan
pertemuan dengan jumlah lebih dari 10 orang yaitu 87,50%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N)
sebesar 0%.
BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN
A. Perumusan Masalah
No. |
Data Fokus |
Masalah |
1. |
Data Subjektif : Ada warga yang memiliki riwayat penyakit
hipertensi (darah tinggi). Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat 3
orang yang memiliki riwayat penyakit hipertensi. |
Resiko terpapar virus. |
2. |
Data Subjektif : Warga yang didata bertempat
tinggal di redzone. Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) semuanya tinggal di redzone. |
Resiko terpapar virus. |
3. |
Data Subjektif : Pernah
mengunjungi orang sakit dalam kurun waktu 14 hari terakhir. Data
Objektif : Dari
10 KK (32 orang) terdapat 2 orang yang pernah mengunjungi orang sakit dalam
kurun waktu 14 hari terakhir. |
Resiko terpapar virus. |
4. |
Data Subjektif : Masih ada warga yang belum
menerapkan 6 langkah cuci tangan. Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) yang di survei
terdapat 6 warga yang belum
menerapkan 6 langkah cuci tangan. |
Kurangnya pengetahuan tentang fungsi dari cuci tangan 6
langkah. |
5. |
Data Subjektif : Masih ada
warga yang belum mengerti pencegahan covid-19. Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) yang di survei
terdapat 1 warga belum mengerti pencegahan covid-19. |
Kurangnya pengetahuan tentang pencegahan dari covid 19. |
6. |
Data Subjektif : Masih ada warga yang belum
mengerti pengertian covid 19. Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat
2 warga belum mengerti pengertian covid 19. |
Kurangnya pengetahuan tentang pengertian dari covid 19. |
7. |
Data Subjektif : Masih ada banyak warga yang
belum mengerti penyebab covid 19. Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat
4 warga belum mengerti mengerti penyebab covid 19. |
Kurangnya pengetahuan tentang penyebab dari covid 19. |
8. |
Data Subjektif : Masih ada beberapa warga yang
belum mengerti cara penularan covid 19 Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) yang di survei
terdapat warga belum mengerti mengerti cara
penularan covid 19. |
Resiko terpapar virus. |
9. |
Data Subjektif : Masih ada beberapa warga yang
belum berjemur setiap pagi di masa pandemi ini. Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) yang di survei
terdapat 4 warga belum berjemur setiap pagi di masa pandemi. |
Kurangnya pengetahuan tentang fungsi berjemur pada saat pagi hari. |
10. |
Data Subjektif : Ketika mengalami keluhan gigi melakukan periksa ke
klinik kesehatan atau berupaya melakukan pengobatan mandiri. Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) yang di survei masih banyak
warga yang melakukan pengobatan mandiri yaitu 22 orang. Sedangkan yang pergi
ke klinik gigi hanya terdapat 10 orang. |
Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. |
11. |
Data Subjektif : Masih melakukan pertemuan dengan teman/ tetangga/
saudara dalam perkumpulan yang lebih dari 10 orang. Data Objektif : Dari 10 KK (32 orang) yang di survei masih ada 4
orang yang sering berkumpul lebih dari 10 orang. Entah bekerja atau sekedar
nongkrong. |
Resiko terpapar virus, kurangnya pengetahuan tentang
menjaga jarak (pencegahan penularan). |
Kegiatan lain
:
1.
Membantu
sosialisasi relawan RW untuk penerapan prinsip jaga jarak saat akad zakat
2.
Membantu
penyemprotan program karang taruna di hari minggu setiap minggunya
3. Menyumbangkan alat bantu
cuci tangan dan sabun atas nama kelompok XXX relawan COVID-19 Polkesmar
B.
Prioritas
Masalah
No. |
Masalah |
C |
P |
S |
M |
Jumlah |
Priotitas Masalah |
1. |
Penyakit (Hipertensi) |
2 |
0 |
2 |
2 |
6 |
VI |
2. |
Pernah mengunjungi orang sakit dalam kurun waktu 14 hari terakhir |
2 |
0 |
3 |
2 |
8 |
IV |
3. |
Mencuci tangan dengan 6 langkah |
4 |
0 |
4 |
3 |
11 |
I |
4. |
Pemahaman tentang covid |
3 |
0 |
4 |
3 |
10 |
II |
5. |
Berjemur setiap pagi hari selama pandemi covid-19 |
2 |
0 |
3 |
2 |
7 |
V |
6. |
Ketika mengalami keluhan gigi melakukan periksa ke klinik kesehatan atau
berupaya melakukan pengobatan mandiri |
1 |
0 |
3 |
1 |
5 |
VII |
7. |
Masih melakukan pertemuan dengan teman/tetangga/ saudara dalam
perkumpulan yang lebih dari 10 orang |
3 |
0 |
3 |
3 |
9 |
III |
Keterangan
C : Community Concern, yaitu sejauh mana masyarakat menganggap
masalah kesehatan tersebut penting.
P : Prevalence, yaitu berapa banyak penduduk yang terkena masalah
kesehatan tersebut.
S : Seriousness, yaitu sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari
masalah kesehatan tersebut atau tingginya angka morbiditas atau mortalitas
serta kecenderungannya.
M : Manageability, yaitu sejauh mana kita memiliki kemampuan untuk
mengatasinya dengan ketersediaan sumber daya (tenanga, dana dan metode/cara).
Masalah |
BM (Besar Masalah) |
U (Urgensi) |
B (Biaya) |
K (Kemudahan) |
Final Skor |
Prioritas Masalah |
Daerah dalam
zona merah 100% |
3x4 |
3x3 |
4x2 |
1x1 |
30 |
III |
Cuci
tangan 6 langkah 52% |
4x4 |
4x3 |
3x2 |
3x1 |
36 |
I |
Berjemur setiap
pagi 42% |
2x4 |
2x3 |
1x2 |
1x1 |
19 |
V |
Fasilitas cuci
tangan depan rumah 26& |
3x4 |
4x3 |
4x2 |
3x1 |
35 |
II |
Riwayat
penyakit 17% |
2x4 |
4x3 |
3x2 |
2x1 |
28 |
IV |
Keterangan :
Penetapan kriteria berdasarkan
seriusnya permasalahan menurut pendapat para pakar meliputi :
BM :
Besar Masalah yaitu penduduk yang kemungkinan terkena masalah serta
keterlibatan masyarakat terkait.
U :
Urgensi yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas, kecenderungannya dari
waktu ke waktu
B :
Biaya yaitu besar dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah dari segi
masyarakat yang terkena masalah
K :
Kemudahan yaitu tersedianya tenaga, sarana, waktu serta metode dan teknologi
penyelesaian masalah.
Dengan memberikan bobot masing –
masing dari kriteria (misal 1 – 4 ) dan menentukan skoring setiap masalah
(misal 1 – 5)
C.
Plan of Action (POA)
Berdasarkan alternatif
penyebab masalah dapat disusun rencana pelaksanaan kegiatan dalam pemberdayaan
masyarakat dalam pencegahan covid-19 di. RT/RW 02/03 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Semarang.
No |
Kegiatan |
Tujuan |
Uraian kegiatan |
Waktu |
Sasaran |
Indicator |
1. |
Kegiatan
persiapan promotif |
|||||
|
Persiapan perizinan dan pendekatan : a. Perizinan
terhadap RT RT/RW 02/03 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang. |
Agar dapat bekerjasama dengan ketua RT. |
Meminta izin dari pihak ketua RT RT/RW 02/03 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Semarang. |
11 Mei 2020 |
Ketua RT 02 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang |
Mendapatkan izin dari Ketua RT |
|
b. Pendataan
10 KK |
Agar mendapat data warga. |
Mendata semua anggota dari 10 KK |
12-17 Mei 2020 |
Warga RT 02 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang |
Mendapatkan data warga. |
|
c. Pengolahan
data dan pembuatan media untuk
implementasi |
Agar mudah untuk dilakukan pemecahan masalah. |
Mengolah data dan membuat media untuk implementasi. |
18-21 Mei 2020 |
|
Berhasil dalam pengolahan data dan pembuatan media. |
2. |
Tahap
pelaksanaan promotif |
|||||
|
a. Edukasi
tentang teknik dan cara mencuci tangan menggunakan 6 langkah. |
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknik dan
cara mencuci tangan menggunakan 6 langkah. |
Menyiapkan materi dan alat peraga berupa poster/leaflet, video dll, mengenai teknik dan cara mencuci tangan
menggunakan 6 langkah. |
22-23 Mei 2020 |
Warga RT 02 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang. |
Sasaran dapat mempraktekkan teknik dan cara mencuci
tangan menggunakan 6 langkah. |
|
b. Edukasi
tentang pentingnya stay at home dan menghindari kerumunan dan perkumpulan
dalam pandemic covid-19. |
Meningkatan pengetahuan masyarakat pentingnya stay at
home dan menghidari kerumunan dalam pandemic covid-19. |
Menyiapkan materi dan alat peraga mengenai pentingnya
stay at home dan menghidari kerumunan dalam pandemic covid-19. |
22-23 Mei 2020 |
Warga RT 02 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang. |
Sasaran dapat menerapkan stay at home dan menjauhi
kerumunan dalam pandemic covid-19 guna memutus mata rantai penularan. |
|
c. Edukasi
tentang penyakit covid-19 berupa pengertian, penyebab, cara penularannya. |
Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit covid- 19
terutama dalam hal pengertian, penyebab, dan cara penularannya. |
Menyiapkan materi dan alat peraga mengenai penyakit
covid- 19 terutama dalam hal pengertian, penyebab, dan cara penularannya. |
22-23 Mei 2020 |
Warga RT 02 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang. |
Sasaran diharapakan dapat mengetahui pengertian,
penyebab , dan penularan covid-19. |
|
d. Edukasi
tentang pentingnya berjemur di pagi hari untuk meningkatkan imunitas tubuh,
terutama bagi masyarakat yang beresiko. |
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
berjemur di pagi hari untuk meningkatkan imunitas tubuh, terutama bagi
masyarakat yang beresiko. |
Menyiapkan materi dan alat peraga mengenai pentingnya
berjemur di pagi hari untuk meningkatkan imunitas tubuh, terutama bagi
masyarakat yang beresiko. |
22-23 Mei 2020 |
Warga RT 02 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang. |
Sasaran dapat menerapkan pentingnya berjemur dipagi
hari untuk meningkatkan imunitas tubuh. |
|
e. Edukasi tentang
pentingnya periksa ke klinik kesehatan ketika mengalami
keluhan gigi. |
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
kesehatan gigi dan mulut seperti pentingnya periksa ke klinik kesehatan saat
mengalami keluhan gigi. |
Menyiapkan materi mengenai kesehatan gigi dan mulut seperti
pentingnya periksa ke klinik kesehatan saat mengalami keluhan gigi,
terutama bagi masyarakat yang
beresiko. |
22-23 Mei 2020 |
Warga RT 02 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang. |
Sasaran dapat menerapkan pentingnya periksa ke klinik
kesehatan saat mengalami keluhan gigi. |
3. |
Tahap Pelaksanaan Preventiv |
|
|
|
|
|
|
a. Warga RT
02 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik,
Semarang melaksanakan CTPS dengan 6 langkah . |
Agar masyarakat dapat menerapkan CTPS dengan baik dan
benar dengan menggunakan 6 langkah. |
Warga RT 02 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang melaksanakan CTPS dengan 6 langkah
dengan baik dan benar. |
26-28Mei 2020 |
Warga RT 02 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang. |
Warga dapat malakukan CPTS menggunakan 6 langkah. |
D. Hasil Kegiatan
NO |
Masalah
Kesehatan |
Implementasi |
Hasil |
Penanggung
Jawab |
Ket |
1 |
Kurangnya pengetahuan
mengenai pengertian, penyebab,dan tata
cara prosedur pencegahan Covid 19 dengan benar. |
Melakukan sosialisasi dan edukasi
tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara
penularan covid-19 dan tata cara prosedur pencegahan Covid 19 dengan benar. Selasa,
26 Mei 2020 Dirumah
Warga |
Keluarga antusias
dalam menerima edukasi yang
diberikan dan mengerti akan pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara
penularan covid-19 dan tata cara prosedur pencegahan Covid 19 dengan benar. . |
Ketua
RT |
Berjalan
dengan baik. |
2 |
Kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) |
- Memberikan edukasi tentang
pentingnya menerapkan PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat) dengan 6 langkah mencuci tangan - Mengajarkan 6 langkah
mencuci tangan Rabu,
27 Mei 2020 Dirumah
Warga |
-
Keluarga antusias dalam menerima edukasi
yang diberikan dan mengerti akan
pentingnya menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan 6 langkah mencuci tangan. - Keluarga mengatakan baru
mengetahui mengenai adanya langkah-langkah dalam mencuci tangan dan mau untuk
membiasakan hal tersebut. |
Ketua
RT |
Berjalan
dengan baik. |
3 |
Keluarga
tidak menyediakan
fasilitas cuci tangan dengan air mengalir yang dilengkapi sabun di depan
rumah. |
- Melakukan
kegiatan edukasi
tentang pentingnya menyediakan fasilitas
cuci tangan dengan air mengalir yang dilengkapi sabun di depan rumah. - Menyediakan sabun di
dekat keran air depan rumah Rabu,
28 Mei 2020 Dirumah
Warga |
Keluarga
antusias dalam menerima edukasi
yang diberikan dan mengerti akan
pentingnya pentingnya menyediakan fasilitas cuci tangan
dengan air mengalir yang dilengkapi sabun di depan rumah an keluarga mau untuk menaruh sabun di
dekat keran air di depan rumahnya |
Ketua
RT |
Berjalan
dengan baik. |
Telah
dilakukan edukasi
terhadap masyarakat mengenai permasalahan yang terjadi di lingkungan RT
02 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik,
Semarang berupa :
1.
Mengedukasi
warga mengenai PHBS dan memberi tips menggunakan media sosial
Gambar 1. Screenshoot edukasi PHBS di sosial media
2.
Memberikan
selebaran poster mengenai CTPS dan Germas Covid-19
Gambar 2. Poster CTPS dan GERMAS
POSTER
STIKER
LEAFLET A
LEAFLET
B
3.
Memberikan edukasi dari
media youtube tentang :
a.
Animasi Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS) untuk anak-anak
https://www.youtube.com/watch?v=53F-1mvLH1w&feature=youtu.be
b.
6 langkah
cuci tangan dari akun Direktorat Promkes dan PM Kemenkes RI
https://www.youtube.com/watch?v=V4gUbrqMWk4
4.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
PKN-IPC Poltekkes Kemenkes Semarang
2020 merupakan program yang mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan
sekaligus sebagai wahana pemberdayaan kesehatan keluarga yang direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan yang digali
dari keluarga, dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga. Program PKN-IPC
Poltekkes Kemenkes Semarang dengan tema “Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 Melalui Praktek Kerja
Nyata-Interprofesional Colaboration/Education (PKN-IPC/E).”
merupakan bentuk perwujudan visi dan misi Poltekkes Semarang dalam menunjang
Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dibidang pengabdian masyarakat.
Pelaksanaan program PKN IPC ini
dilaksanakan di RT/RW 02/03 Kelurahan
Pedalangan, Banyumanik, Semarang dengan jangka waktu pelaksanaan
berlangsung selama 23 hari di Lapangan sejak tanggal 11 Mei – 2 Juni 2020.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa indeks kesehatan keluarga di RT/RW 02/03 Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Semarang pada 10 KK
sample yang dilakukan pengkajian sebagian besar masih dalam kategori keluarga
Sehat dan bukan termasuk kategori penderita Covid-19. Sedangkan masalah kesehatan keluarga teratas
yang ditemui berdasarkan survei yang telah dilakukan untuk pencegahan Covid-19
adalah : 1) Anggota keluarga yang memiliki
riwayat tinggal di daerah zona merah, 2) Anggota keluarga yang tidak tahu pengertian, penyebab dan tata
cara prosedur pencegahan Covid 19 dengan benar, 3) Anggota keluarga yang dalam
melakukan cuci tangan tidak menerapkan cuci tangan 6 langkah dengan benar, 4) Anggota keluarga yang tidak berjemur
setiap pagi hari selama pandemi Covid-19, 5) Masih melakukan pertemuan dengan
teman/tetangga/saudara dalam perkumpulan yang lebih dari 10 orang.
Intervensi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan penyuluhan tentang
edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengertian, tanda
gejala, penyebab, dan tata cara prosedur pencegahan atau pemutus rantai Covid-19. Kemudian menyediakan
fasilitas cuci tangan dengan sabun di depan rumah, dan mengajarkan dan
menghimbau masyarakat untuk menerapkan 6 langkah cuci tangan dengan benar dan
member edukasi tentang pentingnya menjaga jarak maupun social distancing.
B. RENCANA
TINDAK LANJUT
No. |
Masalah Kesehatan |
Tindak
Lanjut |
Ket. |
1. |
Anggota keluarga
yang dalam
melakukan cuci tangan tidak melakukan dengan 6 langkah cuci tangan. |
Bekerja sama dengan ketua
RT dan Kepala Keluarga untuk
menempelkan poster cuci tangan 6 langkah dengan benar di rumah warga dan
memberi contoh dan edukasi tentang cuci tangan 6 langkah (melalui youtube). |
|
2. |
Anggota keluarga
yang tinggal di zona merah. |
Bekerja sama dengan ketua
RTdan Kepala Keluarga untuk mendata
warga jika ada yang sakit. |
|
3. |
Anggota keluarga yang tidak berjemur setiap pagi hari selama pandemi Covid-19. |
Bekerja sama dengan ketua RT
dan Kepala Keluarga untuk edukasi mengenai pentingnya
berjemur setiap pagi hari selama pandemi Covid-19. |
|
PRESENTASE
INDIKATOR KEBERHASILAN HASIL KEGIATAN
2.
Prioritas Masalah : Cuci
tangan 6 langkah
No. |
Tindakan |
KK 1 |
KK 2 |
KK 3 |
KK 4 |
KK 5 |
|||||
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
||
1. |
Meratakakan sabun pada kedua telapak tangan dengan
gerakan memutar |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
2. |
Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan,
sampai sela-sela jari dan lakukan sebaliknya |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
3. |
Gosok sela-sela jari dengan telapak tangan saling
menempel |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
4. |
Gosok buku-buku jari dengan mengunci ujung jari |
|
1 |
1 |
- |
1 |
- |
- |
1 |
- |
1 |
5. |
Gosok jempol tangan kiri genggaman dengan gerakan
memutar dan keluar, lakukan sebaliknya |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
-
|
- |
1 |
1 |
- |
6. |
Gosok kuku dan ujung jari kanan pada telapak tangan
kiri, lakukan sebaliknya |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
1 |
- |
Total
skor |
5 |
1 |
6 |
0 |
6 |
0 |
4 |
2 |
5 |
1 |
|
Presentase |
83.3% |
16.7% |
100% |
0% |
100% |
0% |
66.7%% |
33.3% |
83.3% |
16.7% |
|
Rata -
rata (Jumlah
YA : Jumlah KK) |
86.66% |
Jadi dapat disimpulkan setelah dilakukan intervensi
berupa cuci tangan 6 langkah, dicapai indikatr keberhasilan sebesar 86% dengan
objek pengamatan sejumlah 5 Keluarga dalam RT 02/ RW 03 Kelurahan Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang.
3. Prioritas
Masalah : Tersedianya fasilitas cuci
tangan di depan rumah
No. |
Pertanyaan |
KK 1 |
KK 2 |
KK 3 |
KK 4 |
KK 5 |
KK 6 |
KK 7 |
KK 8 |
||||||||||||||||
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
YA |
TIDAK |
||||||||||
1. |
Apakah warga memahami pentingnya penyediaan alat cuci
tangan dengan sabun di depan rumah? |
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
||||||||
2. |
Apakah warga tidak mengalami kesulitan dalam pengadaan
alat cuci tangan? |
1 |
|
1 |
|
1 |
|
|
1 |
|
1 |
1 |
|
1 |
|
1 |
|
||||||||
3. |
Apakah kesulitan tersebut berasal dari sisi ekonomi
(tidak adanya dana)? |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
1 |
|
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
||||||||
4. |
Apakah kesulitan tersebut berasal dari sisi individu
(tidak adanya keinginan untuk menyediakan)? |
|
1 |
|
1 |
1 |
|
|
1 |
1 |
|
|
1 |
|
1 |
|
1 |
||||||||
5. |
Apakah ada alasan lain warga tidak ingin
menyediakannya? |
1 |
|
1 |
|
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
1 |
|
1 |
|
||||||||
Total
skor |
3 |
2 |
3 |
2 |
3 |
2 |
2 |
3 |
2 |
3 |
2 |
3 |
3 |
2 |
3 |
2 |
|||||||||
Presentase |
60% |
40% |
60% |
40% |
60% |
40% |
40% |
60% |
40% |
60% |
40% |
60% |
60% |
40% |
60% |
40% |
|||||||||
Rata -
rata (Jumlah
YA : Jumlah KK) |
53% |
||||||||||||||||||||||||
Jadi dapat disimpulkan setelah dilakukan intervensi
berupa wawancara kembali mengenai penyediaan fasilitas cuci tangan, dicapai
indikator keberhasilan sebesar 53%, dan alasan terbanyak keengganan warga untuk
tidak segara menyediakan alat cuci tangan adalah minimnya mobilisasi,
tersedianya alat cuci tangan di setiap gang, dsbnya. Dengan objek pengamatan
sejumlah 8 Keluarga dalam RT 02/ RW 03 Kelurahan Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang.
4. Prioritas
Masalah : Bertempat tinggal di zona merah
No. |
Pertanyaan |
KK 1 |
KK 2 |
KK 3 |
KK 4 |
KK 5 |
KK 6 |
KK 7 |
KK 8 |
KK 9 |
KK 10 |
||||||||||
V |
X |
V |
X |
V |
X |
V |
X |
V |
X |
V |
X |
V |
X |
V |
X |
V |
X |
V |
X |
||
1. |
Apakah warga memahami penggolongan zona paparan
COVID-19 berdasarkan warnanya, seperti hijau, kuning, orange, ataupun merah? |
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
2. |
Apakah warga mengetahui nomor penting yang perlu
dihubungi atau situs yang dapat dikunjungi saat mencurigai ODP di sekitar
tempat tinggalnya? |
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
3. |
Apakah warga mengetahui Rumah Sakit rujukan COVID-19
terdekat di sekitar tempat tinggalnya? |
1 |
|
1 |
|
|
1 |
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
|
1 |
1 |
|
1 |
|
4. |
Apakah warga memahami dengan betul langkah yang perlu
dilakukan dalam kondisi isolasi mandiri? |
1 |
|
|
1 |
|
1 |
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
1 |
|
|
1 |
5. |
Apakah warga sudah mengetahui langkah apa yang harus
dilakukan jika menemukan anggota keluarga dengan gejala mirip COVID-19? |
1 |
|
|
1 |
|
1 |
1 |
|
1 |
|
|
1 |
1 |
|
|
1 |
1 |
|
1 |
|
Total
skor |
4 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
5 |
0 |
5 |
0 |
4 |
1 |
5 |
0 |
3 |
2 |
5 |
0 |
4 |
1 |
|
Presentase |
80% |
20% |
60% |
40% |
40% |
60% |
100% |
0% |
100% |
0% |
80% |
20% |
100% |
0% |
60% |
40% |
100% |
0% |
80% |
20% |
|
Rata -
rata (Jumlah
YA : Jumlah KK) |
80% |
Jadi dapat disimpulkan setelah dilakukan intervensi
berupa wawancara kembali mengenai kesadaran ketika bertempat tinggal di zona
merah sebesar 80%, dan kebanyakan warga tidak mengetahui apa yang harus
dilakukan jika mendapati anggota keluarga dengan gejala mirip COVID-19, posisi
kedua dengan penanganan isoalsi mandiri, dan yang ketiga yaitu Rumah Sakit
terdekat sebagai lokasi rujukan COVID-19. Dengan objek pengamatan sejumlah 10
Keluarga dalam RT 02/ RW 03 Kelurahan
Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang.
LAMPIRAN
Ø
Bimbingan dengan ibu ANA YULIAH RAHMAWATI, S.Gz, M.Gz
selaku DPL PKN IPC Covid 19 kelompok XXX melalui zoom.
Ø Dokumentasi
kegiatan PKN IPC Covid 19 mulai dari melakukan advokasi pada RT hingga
implementasi hasil POA di RT/RW 02/03 KELURAHAN PEDALANGAN, Banyumaik, Semarang
oleh MUHAMMAD FURQAN mahasiswa Polkesmar jurusan Keperawatan Gigi.
·
Melakukan perijinan dan advokasi Pada RT.
·
Pendataan warga
·
Implementasi POA
-Pendidikan
kesehatan kepada keluarga dengan kelompok beresiko
-Memberikan edukasi Kepada
warga Di Rt 02 tentang 6 tahap cuci tangan
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar