Rabu, 07 Oktober 2020

Laporan KKN PRAKTEK KERJA NYATA INTERPROFESSIONAL COLLABORATION/EDUCATION (PKN IPC/E) 2020 SECARA DARING

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PRAKTEK KERJA NYATA INTERPROFESSIONAL COLLABORATION/EDUCATION (PKN IPC/E) 2020 SECARA DARING

DALAM LINGKUP RT 02/RW 03 KELURAHAN PEDALANGAN , KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG

 

TEMA :

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN COVID-19

MELALUI PRAKTEK KERJA NYATA INTERPROFESSIONAL COLLABORATION (PKN IPC/E)

Dosen Pembimbing Lapangan : Ana Yuliah Rahmawati, S.Gz, M.Gz

 

 

Disusun oleh :

MUHAMMAD FURQAN

P1337425217047

DIV Keperawatan Gigi

PKN – IPC/E  RT/RW 02/03

KEL. PEDALANGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

2020

HALAMAN PENGESAHAN LPP KEL. PEDALANGAN  02/03

KEC. BANYUMANIK KOTA SEMARANG

 

Dengan selesainya Kegiatan Surveilance dan Presentasi Rencana PKN IPC di Sosialisasi Program yang telah diselenggarakan di kelurahan Pedalangan 02/03 kecamatan Banyumanik kota Semarang, maka kami dibawah ini mengajukan pengesahan atas LPP yang telah disusun:

 

No.

Nama Mahasiswa

NIM

Ttd

1

MUHAMMAD FURQAN

P1337425217047

 

 

 

 

Semarang, Mei 2020

Menyetujui,

Ketua RT 02 Kel. Pedalangan                                              Dosen Pembimbing Lapangan           

 

                                                                                                                                                              

 Pardimin                                           Ana Yuliah Rahmawati, S.Gz, M.Gz

                                            NIP. 197007301993092001

 

Mengetahui,

Ketua Panitia PKN IPC 2020,

 

 

     Dr. M. Choiroel Anwar, SKM, M.Kes

 

KATA PENGANTAR

 

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan laporan pelaksanaan program dengan judul “LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA NYATA INTERPROFESSIONAL COLLABORATION/EDUCATION (PKN IPC/E) 2020 SECARA DARING DALAM LINGKUP RT 02/RW 03 KELURAHAN PEDALANGAN , KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG” dapat terselesaikan dengan baik.

            Penyusunan laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban akan program yang telah terlaksana. Dalam pelaksanaannya program PKN IPC/E tahun 2020 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi proses pemutusan mata rantai penyebaran virus corona yang di bulan Mei ini masih cukup tinggi prevalensinya dengan kasus yang meningkat tajam.

            Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan, saran, kritik serta motivasi dari berbagai pihak khususnya kepada:

1.    Bapak Marsum, BE, S.Pd, MHP., selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang

2.    Bapak Dr. M. Choiroel Anwar, S.Km, M.Kes.(Epid) selaku Ketua PKN - IPC Poltekkes Kemenkes Semarang yang memberikan ijin untuk menyelesaikan laporan pelaksanaan program

3.    Ibu Ana Yuliah Rahmawati, S.Gz, M.Gz Dosen Pembimbing Lapangan kelompok XXX  dalam PKN - IPC Poltekkes Kemenkes Semarang

4.    Bapak Pardimin selaku Ketua RT di wilayah RT 02/RW 03 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

5.    Seluruh rekan-rekan kelompok XXX PKN IPC/E Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang yang dengan penuh antusias dan semangat bahu-membahu berkontribusi dalam keberhasilan program

6.    Seluruh masyarakat di wilayah RT 02/RW 03 Kelurahan Pedalangan , Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang yang telah berpartisipasi aktif mengikuti jalannya program dari awal hingga akhir

            Semoga laporan pelaksanaan program ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait. Dan untuk itu penulis mengharapkan bimbingan serta kritik dan saran demi perbaikan laporan pelaksanaan program ini.

 

 

Semarang, 29 Mei 2020

 

 

 

 

Penyusunan

 

MUHAMMAD FURQAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN SAMPUL .........................................................................................................  i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI........................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1

B. Tujuan Laporan......................................................................................................... 2

C. Manfaat……………………………………………………………………………….......3

D. Kondisi Objektif dan Potensi Wilayah....................................................................... 5

E. Hasil Pengkajian ...................................................................................................... 6

BAB II  PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Rumusan Masalah.................................................................................................... 21

B. Prioritas Masalah...................................................................................................... 25

C. Rencana Program (POA)......................................................................................... 28

D. Hasil Kegiatan…………………………………………………………………….......... 34

BAB III PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................................................. 40

B. Rencana Tindak Lanjut ............................................................................................ 41

C. Presentasi Indikator hasil keberhasilan kegiatan…………………....                        55

 

LAMPIRAN.......................................................................................................................... 65

 


 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. LATAR BELAKANG

Praktek Kerja Nyata Inter Professional Collaboration/Education (PKN IPC/E) di Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dirintis sejak tahun 2016 sampai sekarang sudah berjalan selama 5 tahun. PKN IPC/E   dilaksanakan sebagai proses pembelajaran di lapangan bagi mahasiswa dalam mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus sebagai wahana pemberdayaan kesehatan keluarga.

Skema kegiatan direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan yang digali dari keluarga, dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga. Dari kegiatan ini diharapkan dapat memacu kemampuan keluarga dalam mengenali masalah, pengembangan diri dan lingkungannya sehingga kualitas hidup. Dalam perkembangannya, di tahun awal tahun 2020 terjadi wabah penyebaran virus Covid 19 dan oleh WHO dinyatakan sebagai Pandemi sehingga program Program PKN IPC/E  Poltekkes Kemenkes Semarang menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Tema PKN IPC/E 2020 adalah Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 Melalui Praktek Kerja Nyata-Interprofesional Colaboration/Education (PKN-IPC/E).”

Tema ini juga merupakan bentuk perwujudan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Semarang dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi - khususnya di bidang Pengabdian Masyarakat. Melalui Program ini diharapkan dapat meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan dengan pendekatan kolaboratif untuk membantu program Kementrian Kesehatan dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencegahan Covid 19 di RT/RW/Desa.

Pelaksanaan Program ini sebagai bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing dan secara kolaboratif bersama mahasiswa lain dengan bidang ilmu berbeda akan bersama-sama meningkatkan peranan masyarakat dalam pemutusan mata rantai penularan virus corona. Kolaboratif dengan mahasiswa lain, masyarakat, dosen pembimbing lapangan dilaksanakan secara on line.

Kegiatan PKN IPC/E secara daring ini diharapkan dapat menjadi kegiatan civitas akademika Poltekkes Kemenkes Semarang dalam membantu memberikan solusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat pedesaan dan dapat menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat desa. Oleh karena itu, perlu ada suatu mekanisme pengaturan dan koordinasi kegiatan pengabdian masyarakat yang terstruktur dan berkesinambungan oleh institusi Poltekkes Kemenkes Semarang sehingga luaran dan dampak yang dihasilkan dapat lebih baik dan lebih dirasakan oleh masyarakat luas.

Gambaran umum kondisi lingkungan RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang sudah cukup bersih dan tertata rapi. Disamping itu, terdapat permasalahan dalam pencegahan atau memutus rantai penularan Covid-19 yang mendasari kategori keluarga terbebas dari virus dan sehat di RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, keberadaan tenaga kesehatan serta pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab untuk menggerakkan masyarakat dalam melakukan perubahan perilaku yang mendasari terbentuknya keluarga sehat berdasarkan indikator keluarga sehat di RT 02 Kelurahan  Pedalangan.

B.     TUJUAN LAPORAN

a.    Tujuan Umum

Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang mengenai langkah-langkah pencegahan dan penanganan Covid-19.

 

 

b.    Tujuan Khusus

1.      Meningkatkan status kesehatan di RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

2.      Meningkatkan kesadaran masyarakat di RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang mengenai pencegahan Covid-19.

3.      Meningkatkan kinerja dan kemampuan kader-kader kesehatan dalam upaya membangun kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

4.      Meminimalisir terjadinya penularan covid-19 di RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

5.      Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang Pengertian, Pencegahan dan penyebab Covid-19.

6.      Meningkatkan kesadaran ibu pentingnya cara menyusui dan di masa pandemi ini.

7.      Meningkatan pengetahuan masyarakat tentang cara penularan Covid-19,

8.      Memberikan stigma positif terhadap penderita covid-19.

9.      Memperoleh tambahan ketrampilan tentang PHBS, peningkatan gizi, peningkatan imunitas, aktifitas fisik dan hal lain yang berhubungan dengan upaya melawan paparan virus corona.

10.   Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penting nya mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer.

11.   Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memakai masker

12.   Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memakai berjaga jarak atau physical distancing.

C.   MANFAAT

1.    Bagi Masyarakat

Memberi pengetahuan tentang COVID-19 baik cara pencegahan dan penularan.

 

2.    Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan pelayanan kesehatan secara kolaboratif pada keluarga terpilih sesuai dengan program utama dari PKN – IPC di RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

 

 


 

D. KONDISI OBJEKTIF DAN POTENSI WILAYAH

A.   KONDISI DAN POTENSI WILAYAH

1.    Kondisi Subjektif

 

 

 

 

(Gambar 1.3.1 Peta Wilayah kelurahan pedalangan )

 

 

 

PROFIL KELURAHAN PEDALANGAN

Pada dasarnya setiap wilayah memliliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah yang lainnya. Karakteristik pada masing-masing wilayah tersusun atas keterkaitan segala aspek dan komponen yang ada pada wilauyah tersebut.Karakteristik tersebutdapat dijadikan dasar untuk melakukan suatu perencanaan. Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik merupakan salah satu wilayah di Kota Semarang yang perkembangannya terjadi sangat cepat. Klurahan Pedalangan terkena dampak dari adanya kawasan pendidikan di kelurahan Tembalang. Banyak terjadi perubahan lahan dilihat dari adanya pembangunan perumahan baru dan pertumbuhan penduduk. Data-data dari profil kelurahan pedalangan ini merupakan kondisi yang secara tidak langsung menjadi karakteristik kelurahan Pedalangan agar kedepannya dapat sesuai dengan kebutuhan dari kondisi eksisting wilayah serta permasalahan penghambat dalam perkembangan dapat diminimalisir menjadi lebih baik.

Kelurahan Pedalangan, letaknya cukup strategis karena berada di tengah wilayah Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, yang 80% masyarakatnya bertempat tinggal di Perumnas / Perumahan dan padat penduduknya.Kelurahan Pedalangan yang hampir mirip dengan wilayah Kota Semarang bagian atas, sehingga dapat dilihat topografi, litologi, klimatologi dan Morfologi wilayah tersebut.

1.TOPOGRAFI

Kelurahan Pedalangan memiliki tingkat kelerengan 0-2 % yang dikategorikan memiliki kelerengan tipe datar dan kelerengan 2-15% yang dikategorikan tingat landai . Tingkat kelerengan landai terdapat di wilayah bagian utara dan bagian selatan.

2.LITOGOGI

Karakteristik litologi di kelurahan Pedalangan terbagi kedalam litologi batuan dan tanah.

   a).Batuan

       Berdasarkan peta Bappeda Kota Semarang,jenis batuan yang terdapat di kelurahan Pedalangan adalah batuan breksi sendimen yang tersebar menyeluruh .Jenis batuan ini termasuk batuan sendimen yang bersifat kokoh sehingga cocok dimanfaatkan sebagai pemukiman ataupun bangunan lainnya

Adapun batas wilayah Kelurahan PEDALANGAN secara administratif sbb :

  • Sebelah Utara            :           Kelurahan Tembalang
  • Sebelah Timur            :           Kelurahan Kramas
  • Sebelah Selatan         :           Kelurahan Padangsari
  • Sebelah Barat             :           Kelurahan Srondol Wetan

Yang terbagi menjadi menjadi 11 Rukun Warga dan terdiri dari 68 Rukun Tetangga. Sampai saat ini (september) 2019 jumlah warga di kelurahan pedalangan sekitar 12.821 orang ,di bagi dari 6.423 Laki-laki dan 6.398 penduduk perempuan. 
Jarak antara Kelurahan PEDALANGAN dengan :

  • Pusat Pemerintahan Kecamatan Banyumanik :      5 Km
  • Pusat Pemerintahan Kota Semarang               :    13 Km
  • Pusat Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah     :    12 Km
  • Ibu Kota Negara RI                                           :  497 Km

 

 

E. Hasil Pengkajian

Berdasarkan hasil Pengambilan Data Dasar yang dilakukan di RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang analisa data dilakukan berdasarkan 29 Indikator tentang Covid-19. Berikut Analisa Data dari Hasil Pengambilan Data Dasar :

1.   Riwayat Perjalanan domestik / internasional 14 hari Terakhir

Tabel 1. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat melakukan perjalanan domestik/internasional dalam 14 hari terakhir

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

           

 

Berdasarkan tabel 1, presentase memiliki riwayat melakukan perjalanan domestik/internasional dalam 14 hari terakhir. Yang memiliki riwayat melakukan perjalanan domestik/internasional dalam 14 hari terakhir adalah 0% dan yang tidak memiliki riwayat melakukan perjalanan domestik/internasional dalam 14 hari terakhir yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

 

 

2.   Pernah bertemu dengan turis asing dalam 14 hari terakhir

Tabel 2. Apakah Bapak/Ibu/saudara pernah bertemu dengan turis asing dalam 14 hari terakhir

 

N

%

PERNAH

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 2, presentase Pernah bertemu dengan turis asing dalam 14 hari terakhir. Yang Pernah bertemu dengan turis asing dalam 14 hari terakhir 0% dan yang tidak pernah bertemu dengan turis asing dalam 14 hari terakhir yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

3.   Memiliki riwayat kontak dengan penderita covid-19

Tabel 3. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat kontak (misalnya berjabat tangan, mengobrol lama, berada satu ruangan) dengan orang yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 3, presentase memiliki riwayat kontak dengan penderita covid-19. Yang Memiliki riwayat kontak dengan penderita covid-19 0% dan yang tidak Memiliki riwayat kontak dengan penderita covid-19 yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

 

 

4.   Mengalami demam

Tabel 4. Apakah saat ini Bapak/Ibu/saudara mengalami demam

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 4, presentase yang mengalami demam. Yang Mengalami demam 0% dan yang tidak mengalami demam yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

5.   Ada gejala batuk

Tabel 5. Apakah saat ini Bapak/Ibu/saudara ada gejala batuk

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 5, presentase yang ada gejala batuk. Yang Ada gejala batuk 0% dan yang tidak ada gejala batuk yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

6.   Merasakan nyeri di tenggorokan

Tabel 6. Apakah Bapak/Ibu/saudara merasakan nyeri di tenggorokan

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 6, presentase yang merasakan nyeri di tenggorokan. Yang merasakan nyeri di tenggorokan 0% dan yang tidak merasakan nyeri di tenggorokan yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

7.   Merasakan sesak

Tabel 7. Apakah nafas Bapak/Ibu/saudara terasa sesak

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 7, presentase yang merasakan sesak. Yang merasakan sesak 0% dan yang tidak merasakan sesak yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

8.   Sedang batuk/pilek

Tabel 8. Apakah Bapak/Ibu/saudara sedang batuk/pilek

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 8, presentase yang sedang batuk/pilek. Yang sedang batuk/pilek 0% dan yang tidak sedang batuk/pilek yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

9.   Memiliki riwayat penyakit Diabetes Millitus (kencing manis)

Tabel 9. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat penyakit Diabetes Millitus (kencing manis)

 

N

%

ADA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 9, presentase yang memiliki riwayat penyakit Diabetes Millitus (kencing manis) 0% dan yang tidak memiliki riwayat penyakit Diabetes Millitus (kencing manis) yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

10.   Memiliki riwayat penyakit Hipertensi (darah tinggi)

Tabel 10. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi)

 

N

%

ADA

3

9.38

TIDAK

29

90.63

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 10, presentase yang memiliki riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi) yaitu sebesar 9,38% dan yang tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi) yaitu sebesar 90,63%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

11.   Memiliki riwayat penyakit Jantung

Tabel 11. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat penyakit Jantung

 

N

%

ADA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 11, presentase yang memiliki riwayat penyakit jantung 0% dan yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

12.   Memiliki riwayat penyakit Ginjal

Tabel 12. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat penyakit Ginjal

 

N

%

ADA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 12, presentase yang memiliki riwayat penyakit ginjal 0% dan yang tidak memiliki riwayat penyakit ginjal yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

13.   Memiliki riwayat penyakit bronkitis/asma/paru/pnemonia

Tabel 13. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat penyakit paru/bronkitis/asma/pnemonia

 

N

%

ADA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 13, presentase yang memiliki riwayat penyakit bronkitis/asma/paru/pnemonia 0% dan yang tidak memiliki riwayat penyakit bronkitis/asma/paru/pnemonia yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

14.   Sedang hamil

Tabel 14. Apakah saat ini Ibu sedang hamil

 

N

%

HAMIL

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 14, presentase yang sedang hamil 0% dan yang tidak sedang hamil yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

15.   Ada keluarga anggota yang menyusui saat pandemi ini

Tabel 15. Apakah ada keluarga anggota yang menyusui saat pandemi ini

 

N

%

MENYUSUI

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 15, presentase yang sedang menyusui 0% dan yang tidak sedang menyusui yaitu sebesar 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

16.  Mengetahui cara menyusui bayi di masa pendemi

Tabel 16. Apakah Saudara mengetahui cara menyusui bayi di masa pendemi

 

 

N

%

MENGETaHUI

32

100

TIDAK

0

0

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 16, presentase yang mengetahui cara menyusui bayi di masa pendemi adalah 100% dan yang tidak mengetahui cara menyusui bayi di masa pendemi yaitu sebesar 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

 

 

17.   Melakukan pemeriksaan secara online (Daring/WA)

Tabel 17. Apakah saudara (ibu hamil) melakukan pemeriksaan secara online (Daring/WA)

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 17, presentase yang melakukan pemeriksaan secara online (Daring/WA) 0% dan yang tidak melakukan pemeriksaan secara online (Daring/WA) yaitu 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

18.   Memiliki riwayat perjalanan ke luar kota (zona merah)

Tabel 18. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki riwayat perjalanan ke luar kota (zona merah)

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

 

Berdasarkan tabel 18, presentase yang memiliki riwayat perjalanan ke luar kota (zona merah) 0% dan yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota (zona merah) yaitu 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

19.   Bertempat tinggal di redzone

Tabel 19. Apakah Bapak/Ibu/saudara bertempat tinggal di areaKabupaten/Kota zona merah

 

N

%

YA

32

100

TIDAK

0

0

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 19, presentase yang bertempat tinggal di redzone 100% dan yang tidak bertempat tinggal di redzone yaitu 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

20.   Pernah kontak dengan penderita covid-19

Tabel 20. Apakah Bapak/Ibu/saudara pernah kontak dengan penderita Covid 19.

 

N

%

YA

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100


Berdasarkan tabel 20, presentase yang pernah kontak dengan penderita covid-19 yaitu 0% dan yang tidak pernah kontak dengan penderita covid-19 yaitu 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

21.    Pernah menerima tamu dari kota/zona merah

Tabel 21. Apakah Bapak/Ibu/saudara pernah menerima tamu di rumah dari luar kota / zona merah

 

N

%

PERNAH

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 21, presentase yang pernah menerima tamu di rumah dari luar kota / zona merah 0% dan yang tidak pernah menerima tamu di rumah dari luar kota / zona merah yaitu 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

22.    Mengetahui tata cara pencegahan covid 19

Tabel 22. Apakah Bapak/Ibu/saudara tahu tata cara prosedur pencegahan Covid 19

 

N

%

TAHU

32

100

TIDAK

0

0

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 22, presentase yang mengetahui tata cara pencegahan covid 19 yaitu 100% dan yang tidak mengetahui tata cara pencegahan covid 19 yaitu 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

23.    Mengunjungi orang sakit 14 hari terakhir

Tabel 23. Apakah Bapak/Ibu/saudara pernah mengunjungi orang sakit dalam kurun waktu 14 hari terakhir

 

N

%

PERNAH

2

6.25

TIDAK

30

93.75

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 23, presentase yang mengunjungi orang sakit 14 hari terakhir yaitu 6,25% dan yang tidak mengunjungi orang sakit 14 hari terakhir yaitu 93,75%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

24.    Menyediakan fasilitas cuci tangan di depan rumah

Tabel 24. Apakah di depan rumah Bapak/Ibu/saudara menyediakan fasilitas cuci tangan dengan air mengalir yang dilengkapi sabun di depan rumah

 

 

N

%

MENYEDIAKAN

32

100

TIDAK

0

0

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 24, presentase yang menyediakan fasilitas cuci tangan di depan rumah yaitu 100% dan yang tidak menyediakan fasilitas cuci tangan di depan rumah yaitu 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

25.    Mengetahui 6 langkah cuci tangan

Tabel 25. Dalam melakukan cuci tangan, apakah Bapak/Ibu/saudara melakukan dengan 6 langkah

 

N

%

6 LANGKAH

26

81.25

TIDAK

6

18.75

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 25, presentase yang mengetahui 6 langkah cuci tangan yaitu 81,25% dan yang tidak mengetahui 6 langkah cuci tangan yaitu 18,75%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

26.    Memiliki APD (masker)

Tabel 26. Apakah Bapak/Ibu/saudara memiliki APD (masker)

 

N

%

MEMILIKI

32

100

TIDAK

0

0

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 26, presentase yang memiliki APD (masker) yaitu 100% dan yang tidak memiliki APD (masker) yaitu 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

27.    Selalu memakai APD (masker) saat keluar rumah

Tabel 27. Apakah Bapak/Ibu/saudara selalu memakai APD (masker) ketika keluar rumah

 

N

%

MEMAKAI

32

100

TIDAK

0

0

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 27, presentase yang selalu memakai APD (masker) saat keluar rumah yaitu 100% dan yang tidak memakai APD (masker) saat keluar rumah yaitu 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

28.    Memahami pengertian covid-19

Tabel 28. Apakah Bapak/Ibu/Saudara memahami pengertian covid-19

 

N

%

YA

30

93.75

TIDAK

2

6.25

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 28, presentase yang memahami pengertian covid-19 yaitu 93,75% dan yang tidak memahami pengertian covid-19 yaitu 6,25%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

29.    Memahami penyebab covid-19

Tabel 28. Apakah Bapak/Ibu/Saudara memahami penyebab covid-19

 

N

%

YA

28

87.50

TIDAK

4

12.50

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 29, presentase yang memahami penyebab covid-19 yaitu 87,50% dan yang tidak memahami penyebab covid-19 yaitu 12,50%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

30.    Memahami cara penularan covid-19

Tabel 30. Apakah Bapak/Ibu/Saudara memahami cara penularan covid-19

 

N

%

YA

31

96.88

TIDAK

1

3.13

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 30, presentase yang memahami cara penularan covid-19 yaitu 96,88% dan yang tidak memahami cara penularan covid-19 yaitu 3.13%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

31.    Mengonsumsi makanan yang bergizi

Tabel 31. Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengkonsumsi makanan yang lebih bergizi pada masa covid-19

 

N

%

YA

32

100

TIDAK

0

0

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 31, presentase yang mengonsumsi makanan yang bergizi yaitu 100% dan yang tidak mengonsumsi makanan yang bergizi yaitu 0%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

 

32.    Setuju dengan pengucilan penderita covid-19

Tabel 32. Apakah Bapak/Ibu/Saudara setuju dengan pengucilan penderita covid-19

 

N

%

SETUJU

0

0

TIDAK

32

100

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 32, presentase yang setuju dengan pengucilan penderita covid-19 yaitu 0% dan yang tidak setuju dengan pengucilan penderita covid-19 yaitu 100%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

33.    Berjemur setiap pagi hari pada masa pandemi

Tabel 33. Apakah Bapak/Ibu/Saudara berjemur setiap pagi hari selama pandemi covid-19

 

N

%

BERJEMUR

28

87.50

TIDAK

4

12.50

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 33, presentase yang berjemur setiap pagi hari pada masa pandemi yaitu 87,50% dan yang tidak berjemur setiap pagi hari pada masa pandemi yaitu 12,50%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

34.    Melakukan periksa ke klinik atau pengobatan mandiri

Tabel 34. Apakah Bapak/Ibu/Saudara ketika mengalami keluhan gigi melakukan periksa ke klinik kesehatan atau berupaya melakukan pengobatan mandiri

 

N

%

KE KLINIK

10

31.25

TIDAK

22

68.75

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 34, presentase yang melakukan periksa ke klinik atau pengobatan mandiri yaitu 31,25% dan yang tidak melakukan periksa ke klinik atau pengobatan mandiri yaitu 68,75%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 

35.    Melakukan pertemuan dengan jumlah lebih dari 10 orang

Tabel 35. Apakah Bapak/Ibu/saudara masih melakukan pertemuan dengan teman/tetangga/ saudara dalam perkumpulan yang lebih dari 10 orang

 

N

%

MASIH

4

12.50

TIDAK

28

87.50

N

0

0

Total

32

100

 

Berdasarkan tabel 34, presentase yang masih melakukan pertemuan dengan jumlah lebih dari 10 orang yaitu 12,50% dan yang tidak melakukan pertemuan dengan jumlah lebih dari 10 orang yaitu 87,50%, sedangkan untuk yang tidak bisa dinilai (N) sebesar 0%.

 


 

BAB II

PERENCANAAN KEGIATAN

 

A.      Perumusan Masalah

No.

Data Fokus

Masalah

1.

Data Subjektif :

Ada warga yang memiliki riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi).

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat 3 orang yang memiliki riwayat penyakit hipertensi.

Resiko terpapar virus.

2.

Data Subjektif :

Warga yang didata bertempat tinggal di redzone.

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) semuanya tinggal di redzone.

Resiko terpapar virus.

3.

Data Subjektif :

Pernah mengunjungi orang sakit dalam kurun waktu 14 hari terakhir.

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) terdapat 2 orang yang pernah mengunjungi orang sakit dalam kurun waktu 14 hari terakhir.

 

Resiko terpapar virus.

4.

Data Subjektif :

Masih ada warga yang belum menerapkan 6 langkah cuci tangan.

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat 6 warga yang belum menerapkan 6 langkah cuci tangan.

Kurangnya pengetahuan tentang fungsi dari cuci tangan 6 langkah.

 

5.

Data Subjektif :

Masih ada warga yang belum mengerti pencegahan covid-19.

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat 1 warga belum mengerti pencegahan covid-19.

Kurangnya pengetahuan tentang pencegahan dari covid 19.

 

6.

Data Subjektif :

Masih ada warga yang belum mengerti pengertian covid 19.

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat 2 warga belum mengerti pengertian covid 19.

Kurangnya pengetahuan tentang pengertian dari covid 19.

 

7.

Data Subjektif :

Masih ada banyak warga yang belum mengerti penyebab covid 19.

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat 4 warga belum mengerti mengerti penyebab covid 19.

Kurangnya pengetahuan tentang penyebab dari covid 19.

 

8.

Data Subjektif :

Masih ada beberapa warga yang belum mengerti cara penularan covid 19

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat warga belum mengerti mengerti cara penularan covid 19.

Resiko terpapar virus.

 

9.

Data Subjektif :

Masih ada beberapa warga yang belum berjemur setiap pagi di masa pandemi ini.

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) yang di survei terdapat 4 warga belum berjemur setiap pagi di masa pandemi.

Kurangnya pengetahuan tentang fungsi  berjemur pada saat pagi hari.

 

10.

Data Subjektif :

Ketika mengalami keluhan gigi melakukan periksa ke klinik kesehatan atau berupaya melakukan pengobatan mandiri.

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) yang di survei masih banyak warga yang melakukan pengobatan mandiri yaitu 22 orang. Sedangkan yang pergi ke klinik gigi hanya terdapat 10 orang.

Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

 

11.

Data Subjektif :

Masih melakukan pertemuan dengan teman/ tetangga/ saudara dalam perkumpulan yang lebih dari 10 orang.

Data Objektif :

Dari 10 KK (32 orang) yang di survei masih ada 4 orang yang sering berkumpul lebih dari 10 orang. Entah bekerja atau sekedar nongkrong.

Resiko terpapar virus, kurangnya pengetahuan tentang menjaga jarak (pencegahan penularan).

 

 

Kegiatan lain :

1.    Membantu sosialisasi relawan RW untuk penerapan prinsip jaga jarak saat akad zakat

2.    Membantu penyemprotan program karang taruna di hari minggu setiap minggunya

3.    Menyumbangkan alat bantu cuci tangan dan sabun atas nama kelompok XXX relawan COVID-19 Polkesmar

 


 

B.   Prioritas Masalah

No.

Masalah

C

P

S

M

Jumlah

Priotitas Masalah

1.

Penyakit (Hipertensi)

2

0

2

2

6

VI

2.

Pernah mengunjungi orang sakit dalam kurun waktu 14 hari terakhir

2

0

3

2

8

 

 

IV

3.

Mencuci tangan dengan 6 langkah

4

0

4

3

11

I

4.

Pemahaman tentang covid

3

0

4

3

10

II

5.

Berjemur setiap pagi hari selama pandemi covid-19

2

0

3

2

7

V

6.

Ketika mengalami keluhan gigi melakukan periksa ke klinik kesehatan atau berupaya melakukan pengobatan mandiri

1

0

3

1

5

VII

7.

Masih melakukan pertemuan dengan teman/tetangga/ saudara dalam perkumpulan yang lebih dari 10 orang

3

0

3

3

9

III

 Keterangan

C   : Community Concern, yaitu sejauh mana masyarakat menganggap masalah kesehatan tersebut penting.

P    : Prevalence, yaitu berapa banyak penduduk yang terkena masalah kesehatan tersebut.

S    : Seriousness, yaitu sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari masalah kesehatan tersebut atau tingginya angka morbiditas atau mortalitas serta kecenderungannya.

M   : Manageability, yaitu sejauh mana kita memiliki kemampuan untuk mengatasinya dengan ketersediaan sumber daya (tenanga, dana dan metode/cara).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Prioritas Pemecahan Masalah

Masalah

BM

(Besar Masalah)

U

(Urgensi)

B

(Biaya)

K

(Kemudahan)

Final Skor

Prioritas Masalah

Daerah dalam zona merah 100%

3x4

3x3

4x2

1x1

30

III

Cuci tangan 6 langkah 52%

4x4

4x3

3x2

3x1

36

I

Berjemur setiap pagi 42%

2x4

2x3

1x2

1x1

19

V

Fasilitas cuci tangan depan rumah 26&

3x4

4x3

4x2

3x1

35

II

Riwayat penyakit 17%

2x4

4x3

3x2

2x1

28

IV


 

Keterangan :

Penetapan kriteria berdasarkan seriusnya permasalahan menurut pendapat para pakar meliputi :

BM      : Besar Masalah yaitu penduduk yang kemungkinan terkena masalah serta keterlibatan masyarakat terkait.

U         : Urgensi yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas, kecenderungannya dari waktu ke waktu

B          : Biaya yaitu besar dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah dari segi masyarakat yang terkena masalah

K          : Kemudahan yaitu tersedianya tenaga, sarana, waktu serta metode dan teknologi penyelesaian masalah.

Dengan memberikan bobot masing – masing dari kriteria (misal 1 – 4 ) dan menentukan skoring setiap masalah (misal 1 – 5)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

C.    Plan of Action (POA)

Berdasarkan alternatif penyebab masalah dapat disusun rencana pelaksanaan kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan covid-19 di. RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

 

No

Kegiatan

Tujuan

Uraian kegiatan

Waktu

Sasaran

Indicator

1.

Kegiatan persiapan promotif

 

Persiapan perizinan dan pendekatan :

a.    Perizinan terhadap RT RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

 

Agar dapat bekerjasama dengan ketua RT.

 

Meminta izin dari pihak ketua RT RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

 

11 Mei 2020

Ketua RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang

Mendapatkan izin dari Ketua RT

 

b.    Pendataan 10 KK

Agar mendapat data warga.

Mendata semua anggota dari 10 KK

12-17 Mei 2020

Warga RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang

Mendapatkan data warga.

 

c.    Pengolahan data dan pembuatan media untuk implementasi

Agar mudah untuk dilakukan pemecahan masalah.

Mengolah data dan membuat media untuk implementasi.

18-21 Mei 2020

 

Berhasil dalam pengolahan data dan pembuatan media.

2.

Tahap pelaksanaan promotif

 

a.    Edukasi tentang teknik dan cara mencuci tangan menggunakan 6 langkah.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknik dan cara mencuci tangan menggunakan 6 langkah.

Menyiapkan materi dan alat peraga berupa poster/leaflet, video  dll, mengenai teknik dan cara mencuci tangan menggunakan 6 langkah.

22-23 Mei 2020

Warga RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

Sasaran dapat mempraktekkan teknik dan cara mencuci tangan menggunakan 6 langkah.

 

b.    Edukasi tentang pentingnya stay at home dan menghindari kerumunan dan perkumpulan dalam pandemic covid-19.

Meningkatan pengetahuan masyarakat pentingnya stay at home dan menghidari kerumunan dalam pandemic covid-19.

Menyiapkan materi dan alat peraga mengenai pentingnya stay at home dan menghidari kerumunan dalam pandemic covid-19.

22-23 Mei 2020

Warga RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

Sasaran dapat menerapkan stay at home dan menjauhi kerumunan dalam pandemic covid-19 guna memutus mata rantai penularan.

 

c.    Edukasi tentang penyakit covid-19 berupa pengertian, penyebab, cara penularannya.

Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit covid- 19 terutama dalam hal pengertian, penyebab, dan cara penularannya.

 

 

Menyiapkan materi dan alat peraga mengenai penyakit covid- 19 terutama dalam hal pengertian, penyebab, dan cara penularannya.

 

22-23 Mei 2020

Warga RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

Sasaran diharapakan dapat mengetahui pengertian, penyebab , dan penularan covid-19.

 

 

d.    Edukasi tentang pentingnya berjemur di pagi hari untuk meningkatkan imunitas tubuh, terutama bagi masyarakat yang beresiko.

 

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya berjemur di pagi hari untuk meningkatkan imunitas tubuh, terutama bagi masyarakat yang beresiko.

 

Menyiapkan materi dan alat peraga mengenai pentingnya berjemur di pagi hari untuk meningkatkan imunitas tubuh, terutama bagi masyarakat yang beresiko.

 

22-23 Mei 2020

Warga RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

Sasaran dapat menerapkan pentingnya berjemur dipagi hari untuk meningkatkan imunitas tubuh.

 

 

e.    Edukasi tentang pentingnya periksa ke klinik kesehatan ketika mengalami keluhan gigi.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut seperti pentingnya periksa ke klinik kesehatan saat mengalami keluhan gigi.

Menyiapkan materi mengenai kesehatan gigi dan mulut seperti pentingnya periksa ke klinik kesehatan saat mengalami keluhan gigi, terutama bagi masyarakat yang beresiko.

22-23 Mei 2020

Warga RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

Sasaran dapat menerapkan pentingnya periksa ke klinik kesehatan saat mengalami keluhan gigi.

3.

Tahap Pelaksanaan Preventiv

 

 

 

 

 

 

a.    Warga RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang melaksanakan CTPS dengan 6 langkah .

Agar masyarakat dapat menerapkan CTPS dengan baik dan benar dengan menggunakan 6 langkah.

Warga RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang melaksanakan CTPS dengan 6 langkah dengan baik dan benar.

26-28Mei 2020

Warga RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang.

Warga dapat malakukan CPTS menggunakan 6 langkah.

 


 

D.   Hasil Kegiatan

NO

Masalah Kesehatan

Implementasi

Hasil

Penanggung Jawab

Ket

1

Kurangnya pengetahuan mengenai pengertian, penyebab,dan tata cara prosedur pencegahan Covid 19 dengan benar.

Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara penularan covid-19 dan tata cara prosedur pencegahan Covid 19 dengan benar.

 

Selasa, 26 Mei 2020

Dirumah Warga

Keluarga antusias dalam menerima edukasi yang diberikan dan mengerti akan pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara penularan covid-19 dan tata cara prosedur pencegahan Covid 19 dengan benar.

 

.

Ketua RT

 

 

 

 

 

Berjalan dengan baik.

2

Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

- Memberikan edukasi tentang pentingnya menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan 6 langkah mencuci tangan

 

- Mengajarkan 6 langkah mencuci tangan

 

Rabu, 27 Mei 2020

Dirumah Warga

- Keluarga antusias dalam menerima edukasi yang diberikan dan mengerti akan pentingnya   menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)  dengan 6 langkah mencuci tangan.

- Keluarga mengatakan baru mengetahui mengenai adanya langkah-langkah dalam mencuci tangan dan mau untuk membiasakan hal tersebut.

Ketua RT

 

Berjalan dengan baik.

3

Keluarga tidak menyediakan fasilitas cuci tangan dengan air mengalir yang dilengkapi sabun di depan rumah.

- Melakukan kegiatan edukasi tentang pentingnya  menyediakan fasilitas cuci tangan dengan air mengalir yang dilengkapi sabun di depan rumah.

 

- Menyediakan sabun di dekat keran air depan rumah

 

Rabu, 28 Mei 2020

Dirumah Warga

Keluarga antusias dalam menerima edukasi yang diberikan dan mengerti akan pentingnya    pentingnya  menyediakan fasilitas cuci tangan dengan air mengalir yang dilengkapi sabun di depan rumah an keluarga mau untuk menaruh sabun di dekat keran air di depan rumahnya

Ketua RT

 

Berjalan dengan baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Telah dilakukan edukasi terhadap masyarakat mengenai permasalahan yang terjadi di lingkungan RT 02 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang berupa :

1.    Mengedukasi warga mengenai PHBS dan memberi tips menggunakan media sosial

Gambar 1. Screenshoot edukasi PHBS di sosial media

2.    Memberikan selebaran poster mengenai CTPS dan Germas Covid-19

Gambar 2. Poster CTPS dan GERMAS

 

1.    Media Pendukung

               

 

POSTER STIKER

 

 

 

 

 

 

 

LEAFLET A

 

LEAFLET B

 


 

 

3.    Memberikan edukasi dari media youtube tentang :

a.  Animasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) untuk anak-anak

https://www.youtube.com/watch?v=53F-1mvLH1w&feature=youtu.be

b.  6 langkah cuci tangan dari akun Direktorat Promkes dan PM Kemenkes RI

https://www.youtube.com/watch?v=V4gUbrqMWk4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.     Membagikan material untuk mencuci tangan, seperti sabun cuci tangan.

            


BAB III

PENUTUP

 

A.   KESIMPULAN

PKN-IPC Poltekkes Kemenkes Semarang 2020 merupakan program yang mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus sebagai wahana pemberdayaan kesehatan keluarga yang direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan yang digali dari keluarga, dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga. Program PKN-IPC Poltekkes Kemenkes Semarang dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 Melalui Praktek Kerja Nyata-Interprofesional Colaboration/Education (PKN-IPC/E).” merupakan bentuk perwujudan visi dan misi Poltekkes Semarang dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dibidang pengabdian masyarakat.

Pelaksanaan program PKN IPC ini dilaksanakan di RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang dengan jangka waktu pelaksanaan berlangsung selama 23 hari di Lapangan sejak tanggal 11 Mei – 2 Juni 2020.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa indeks kesehatan keluarga di RT/RW 02/03 Kelurahan  Pedalangan, Banyumanik, Semarang pada 10 KK sample yang dilakukan pengkajian sebagian besar masih dalam kategori keluarga Sehat dan bukan termasuk kategori penderita Covid-19.  Sedangkan masalah kesehatan keluarga teratas yang ditemui berdasarkan survei yang telah dilakukan untuk pencegahan Covid-19 adalah : 1) Anggota keluarga yang memiliki riwayat tinggal di daerah zona merah, 2) Anggota keluarga yang tidak tahu pengertian, penyebab dan tata cara prosedur pencegahan Covid 19 dengan benar, 3) Anggota  keluarga yang dalam melakukan cuci tangan tidak menerapkan cuci tangan 6 langkah dengan benar, 4) Anggota  keluarga yang tidak berjemur setiap pagi hari selama pandemi Covid-19, 5) Masih melakukan pertemuan dengan teman/tetangga/saudara dalam perkumpulan yang lebih dari 10 orang.

Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan penyuluhan tentang edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengertian, tanda gejala, penyebab, dan tata cara prosedur pencegahan atau pemutus rantai Covid-19. Kemudian menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun di depan rumah, dan mengajarkan dan menghimbau masyarakat untuk menerapkan 6 langkah cuci tangan dengan benar dan member edukasi tentang pentingnya menjaga jarak maupun social distancing.

 

B.   RENCANA TINDAK LANJUT

No.

Masalah Kesehatan

Tindak Lanjut

Ket.

1.

Anggota  keluarga yang dalam melakukan cuci tangan tidak melakukan dengan 6 langkah cuci tangan.

Bekerja sama dengan ketua RT dan Kepala Keluarga untuk menempelkan poster cuci tangan 6 langkah dengan benar di rumah warga dan memberi contoh dan edukasi tentang cuci tangan 6 langkah (melalui youtube).

 

2.

Anggota  keluarga yang tinggal di zona merah.

Bekerja sama dengan ketua RTdan Kepala Keluarga untuk mendata warga jika ada yang sakit.

 

3.

Anggota  keluarga yang tidak berjemur setiap pagi hari selama pandemi Covid-19.

Bekerja sama dengan ketua RT dan Kepala Keluarga untuk edukasi mengenai pentingnya berjemur setiap pagi hari selama pandemi Covid-19.

 

 

 

 

 


 

PRESENTASE INDIKATOR KEBERHASILAN HASIL KEGIATAN

 

2.    Prioritas Masalah : Cuci tangan 6 langkah

No.

Tindakan

KK 1

KK 2

KK 3

KK 4

KK 5

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

1.

Meratakakan sabun pada kedua telapak tangan dengan gerakan memutar

1

-

1

-

1

-

1

-

1

-

2.

Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan, sampai sela-sela jari dan lakukan sebaliknya

1

-

1

-

1

-

1

-

1

-

3.

Gosok sela-sela jari dengan telapak tangan saling menempel

1

-

1

-

1

-

1

-

1

-

4.

Gosok buku-buku jari dengan mengunci ujung jari

 

1

1

-

1

-

-

1

-

1

5.

Gosok jempol tangan kiri genggaman dengan gerakan memutar dan keluar, lakukan sebaliknya

1

-

1

-

1

-        

-

1

1

-

6.

Gosok kuku dan ujung jari kanan pada telapak tangan kiri, lakukan sebaliknya

1

-

1

-

1

-

1

-

1

-

Total skor

5

1

6

0

6

0

4

2

5

1

Presentase

83.3%

16.7%

100%

0%

100%

0%

66.7%%

33.3%

83.3%

16.7%

Rata - rata

(Jumlah YA : Jumlah KK)

86.66%

 

            Jadi dapat disimpulkan setelah dilakukan intervensi berupa cuci tangan 6 langkah, dicapai indikatr keberhasilan sebesar 86% dengan objek pengamatan sejumlah 5 Keluarga dalam RT 02/ RW 03 Kelurahan  Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang.

 

3.    Prioritas Masalah :  Tersedianya fasilitas cuci tangan di depan rumah

No.

Pertanyaan

KK 1

KK 2

KK 3

KK 4

KK 5

KK 6

KK 7

KK 8

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

1.

Apakah warga memahami pentingnya penyediaan alat cuci tangan dengan sabun di depan rumah?

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

2.

Apakah warga tidak mengalami kesulitan dalam pengadaan alat cuci tangan?

1

 

1

 

1

 

 

1

 

1

1

 

1

 

1

 

3.

Apakah kesulitan tersebut berasal dari sisi ekonomi (tidak adanya dana)?

 

1

 

1

 

1

1

 

 

1

 

1

 

1

 

1

4.

Apakah kesulitan tersebut berasal dari sisi individu (tidak adanya keinginan untuk menyediakan)?

 

1

 

1

1

 

 

1

1

 

 

1

 

1

 

1

5.

Apakah ada alasan lain warga tidak ingin menyediakannya?

1

 

1

 

 

1

 

1

 

1

 

1

1

 

1

 

Total skor

3

2

3

2

3

2

2

3

2

3

2

3

3

2

3

2

Presentase

60%

40%

60%

40%

60%

40%

40%

60%

40%

60%

40%

60%

60%

40%

60%

40%

Rata - rata

(Jumlah YA : Jumlah KK)

53%

 

            Jadi dapat disimpulkan setelah dilakukan intervensi berupa wawancara kembali mengenai penyediaan fasilitas cuci tangan, dicapai indikator keberhasilan sebesar 53%, dan alasan terbanyak keengganan warga untuk tidak segara menyediakan alat cuci tangan adalah minimnya mobilisasi, tersedianya alat cuci tangan di setiap gang, dsbnya. Dengan objek pengamatan sejumlah 8 Keluarga dalam RT 02/ RW 03 Kelurahan  Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang.

 

4.    Prioritas Masalah : Bertempat tinggal di zona merah

No.

Pertanyaan

KK 1

KK 2

KK 3

KK 4

KK 5

KK 6

KK 7

KK 8

KK 9

KK 10

V

X

V

X

V

X

V

X

V

X

V

X

V

X

V

X

V

X

V

X

1.

Apakah warga memahami penggolongan zona paparan COVID-19 berdasarkan warnanya, seperti hijau, kuning, orange, ataupun merah?

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

2.

Apakah warga mengetahui nomor penting yang perlu dihubungi atau situs yang dapat dikunjungi saat mencurigai ODP di sekitar tempat tinggalnya?

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

3.

Apakah warga mengetahui Rumah Sakit rujukan COVID-19 terdekat di sekitar tempat tinggalnya?

1

 

1

 

 

1

1

 

1

 

1

 

1

 

 

1

1

 

1

 

4.

Apakah warga memahami dengan betul langkah yang perlu dilakukan dalam kondisi isolasi mandiri?

1

 

 

1

 

1

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

1

 

 

1

5.

Apakah warga sudah mengetahui langkah apa yang harus dilakukan jika menemukan anggota keluarga dengan gejala mirip COVID-19?

1

 

 

1

 

1

1

 

1

 

 

1

1

 

 

1

1

 

1

 

Total skor

4

1

3

2

2

3

5

0

5

0

4

1

5

0

3

2

5

0

4

1

Presentase

80%

20%

60%

40%

40%

60%

100%

0%

100%

0%

80%

20%

100%

0%

60%

40%

100%

0%

80%

20%

Rata - rata

(Jumlah YA : Jumlah KK)

80%

 

 

            Jadi dapat disimpulkan setelah dilakukan intervensi berupa wawancara kembali mengenai kesadaran ketika bertempat tinggal di zona merah sebesar 80%, dan kebanyakan warga tidak mengetahui apa yang harus dilakukan jika mendapati anggota keluarga dengan gejala mirip COVID-19, posisi kedua dengan penanganan isoalsi mandiri, dan yang ketiga yaitu Rumah Sakit terdekat sebagai lokasi rujukan COVID-19. Dengan objek pengamatan sejumlah 10 Keluarga dalam RT 02/ RW 03 Kelurahan  Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang.


 

 

 

LAMPIRAN

Ø  Bimbingan dengan ibu ANA YULIAH RAHMAWATI, S.Gz, M.Gz selaku DPL PKN IPC Covid 19 kelompok XXX melalui zoom.

 

Ø  Dokumentasi kegiatan PKN IPC Covid 19 mulai dari melakukan advokasi pada RT hingga implementasi hasil POA di RT/RW 02/03 KELURAHAN PEDALANGAN, Banyumaik, Semarang oleh MUHAMMAD FURQAN mahasiswa Polkesmar jurusan Keperawatan Gigi.

·         Melakukan perijinan dan advokasi Pada RT.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

·         Pendataan warga

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

·         Implementasi POA

 

-Pendidikan kesehatan kepada keluarga dengan kelompok beresiko

-Memberikan edukasi Kepada warga Di Rt 02 tentang 6 tahap cuci tangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mendulang Rupiah dari Budi Daya Kurma Tropis di Indonesia....

Mendulang Rupiah dari Budi Daya Kurma Tropis di Indonesia....